Maya Ulandari, Chandra Lesmana, Danar Santoso 50
Proses belajar mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar ataupun
menerima materi ajar namun perlu adanya konsep yang jelas sehingga materi ajar dapat
tersampaikan dan diterima dengan jelas (Ramadani & Efriyanti, 2022). Dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar perlu adanya perancangan pengajaran agar proses belajar mengajar
berjalan efektif dan efisien sehingga memicu siswa yang aktif dalam belajar (Erwinsyah,
2017). Guru berperan sebagai pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator,
pembimbing, dan pembantu sehingga dituntut untuk dapat mengusai kelas saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pernyataan tersebut diperlukan sumber daya yang baik sehingga dapat
terbentuk sumber daya manusia sesuai dengan harapan. Sumber daya manusia yang baik
tersebut dapat diperoleh dari adanya mutu pendidikan yang diterapkan dalam pendidikan
yang diikuti oleh sumber daya manusia tersebut (Tahir, 2017). Salah satu cara untuk
meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Kemajuan teknologi mendorong terjadinya banyak perubahan, salah satunya dalam
bidang pendidikan yang melahirkan konsep media learning. Media learning adalah
pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer
sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Maulana, 2017). Perkembangan
teknologi yang pesat memberikan kemudahan pengguna dalam berinteraksi satu sama lain.
Jika pengguna tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada, maka pengguna akan
tertinggal dengan pengguna lain yang mengikuti perkembangan teknologi.
Kemajuan teknologi memberikan manfaat bagi pengguna namun juga memberikan
kerugian bagi pengguna. Hal itu dapat terjadi karena tidak adanya kontrol dalam mengikuti
perkembangan teknologi yang ada (Astuti & Rps, 2018). Penggunaan media learning akan
menjadi efektif dan efisien, karena belajar tidak hanya terpaku pada pertemuan antara guru
dengan murid dalam satu waktu. Fungsi adanya media learning yaitu dapat membantu guru
dalam menjelaskan materi-materi pelajaran yang bersifat abstrak sehingga siswa dapat
dengan mudah memahami materi pelajaran serta media learning juga dapat berfungsi
sebagai bahan ajar siswa secara individu diluar jam pelajaran di sekolah (Martha, Adi, &
Soepriyanto, 2018).
Dunia pendidikan kini telah dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi-teknologi
yang sangat dibutuhkan sesuai perkembangan dunia pendidikan (Nuryani & Handayani,
2020). Teknologi dan pendidikan kini telah memiliki kaitan yang sangat erat seolah-olah
teknologi merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan.
Teknologi bisa digunakan oleh semua kalangan di dunia pendidikan.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti SMP LKIA Pontianak, dengan ibu Ira
Ripa’ah, beliau mengatakan bahwa SMP LKIA Pontianak masih sangat kurang media
pendukung pembelajaran. Selama beliau mengajar beliau lebih sering menggunakan
metode ceramah dan berpedoman pada buku paket namun minat baca siswa juga sangat
sedikit akibatnya kegiatan belajar mengajar dikelas menjadi pasif. guru hanya
memanfatkan buku pegangan untuk mengajar didalam kelas.
Kurangnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran juga mengakibatkan
tidak tercapainya tujuan pembelajaran karena berdasarkan hasil wawancara ke guru siswa
lebih senang apabila guru menggunakan media pembelajaran yang terdapat animasi dan
gambar pada media sehingga meningkatkan rasa ingin tahu terhadap materi yang ingin
dipelajari (Dwiqi, Sudatha, & Sukmana, 2020). Hal tersebut juga sama dengan yang
dijelaskan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran kurang
adanya media yang memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan dan
minimnya fasilitas dalam pembelajaran sehingga siswa merasa belajar Kolaborasi dalam
masyarakat digital kurang menarik. Saat ditanya mengenai materi mereka mengungkapkan