Vol. 5, No. 1, Januari 2024
p- 2798-4125; e- 2798-4311
19 glosains.staiku.ac.id
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS DIGITAL
TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA IBU PASCA SALIN 0-12
BULAN DENGAN RIWAYAT MENIKAH DINI
Alvina Felisha Achsan, Nurdiana, Era Nurisa Windari
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
E-mail: alvinafelisha22@student.ub.ac.id
Abstrak
Pernikahan hendaknya di bangun dengan segala kesiapan yang matang seperti umur.
Karena jika umur belum terpenuhi dari segi ekonomi mereka belum mapan dan mandiri dan
dari segi psikologis ibu muda memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Hal ini juga dapat
berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasangan ini. Mayoritas ibu pasca bersalin yang
menikah diusia dini, tidak terpenuhi informasi tentang kesehatan reproduksi dan perawatan
anak, sehingga ibu kurang bisa menjalankan perannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup (Quality of Life) dengan pendidikan kesehatan berbasis digital
pada ibu pasca salin 0-12 bulan yang menikah dini di Kabupaten Probolinggo. Penelitian
ini menggunakan metode atau desain Quasy experimental dengan rancangan pra-pasca tes
dalam satu kelompok (one-group pre-post test design). Dengan menggunakan 34 Ibu Pasca
salin di berbagai kecamatan Leces, Maron, Sukapura, Paiton Kabupaten Probolinggo.
Informasi yang dibutuhkan pada penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara
kuesioner.Peneliti kemudian menggunakan metode wilcoxon untuk menganalisis data yang
telah dikumpulkan. Dari hasil olah data yang dilaksanakan maka didapat simpulan bahwa
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kualitas hidup ibu pasca salin 0-12 bulan.
Dengan hasil nilai signifikasi p= 0.000 yaitu p 0.05.
Kata kunci: digital; kualitas hidup; pendidikan kesehatan; pernikahan dini
Abstract
Marriage should be built with all the readiness such as age. Because if the age has not been
met from an economic point of view they are not yet established and independent and from
a psychological point of view young mothers have a high level of anxiety. This can also
affect the quality of life of these couples. The majority of postpartum mothers who marry at
an early age, are not fulfilled with information about reproductive health and child care,
so that mothers are less able to carry out their roles. The purpose of this study was to
improve the Quality of Life with digital-based health education in postpartum mothers 0-
12 months who married early in Probolinggo Regency. This study used a Quasy
experimental method or design with a pre-post test design in one group (one-group pre-
post test design). By using 34 post-coital mothers in various sub-districts of Leces, Maron,
Sukapura, Paiton, Probolinggo Regency. The information needed in this study was
collected through questionnaire interviews. Researchers then used the Wilcoxon method to
analyze the data that had been collected. From the results of data processing carried out,
it is concluded that there is an effect of health education on the quality of life of post-saline
mothers 0-12 months. With the results of the significance value of p = 0.000, namely p
0.05.
Keywords: digital; quality of life; health education; early-age marriage
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Berbasis Digital terhadap
Kualitas Hidup pada Ibu Pasca Salin 0-12 Bulan dengan Riwayat
Menikah Dini
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Alvina Felisha Achsan, Nurdiana, Era Nurisa Windari
20
Pendahuluan
Menikah pada usia dini bukan suatu hal yang diperbolehkan, mengingat bahwa
menikah berarti memikul tugas dan tanggung jawab baru, seperti mengurus keluarga,
bertanggung jawab mengurus anak, menjamin kehidupan yang layak bagi anak (Annisa &
Swastiningsih, 2015). Itu semua bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika
dilakukan pada usia yang belum seharusnya. Dikhawatirkan jika usia dini sudah
mengemban tugas rumah tangga kesehatan psikis nya akan terganggu, bahkan bagi seorang
wanita pernikahan dini beresiko menyebabkan keguguran di usia muda atau kematian ibu
dan anak . Selain itu mental ibu belum cukup dewasa sehingga diragukan keterampilannya
dalam merawat diri dan bayinya (Meihartati, 2017).
Pernikahan hendaknya di bangun dengan segala kesiapan yang matang di mulai
dari umur apakah sudah mencukupi dan yakin untuk berumah tangga kemudian dari
ekonomi apakah sudah mampu memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga. Karena dari
segi ekonomi mereka belum mapan dan mandiri. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap
kualitas hidup dari pasangan ini (Maudina, 2019). WHO-QOL definition (2004)
melakukan review pada berbagai literatur dari berbagai penelitian yang menghasilkan
aspek- aspek kualitas hidup dan mengelompokkan aspek- aspek yang paling sering muncul
pada empat kelompok besar aspek kualitas hidup yaitu aspek fisik, aspek psikologi, aspek
sosial dan aspek lingkungan. Ditinjau dari aspek- aspek tersebut pernikahan dini dapat
menyebabkan rendahnya kualitas hidup (Masithoh et al., 2019).
Penelitian Yuseva pada Oktaputrining (2017) juga menyebutkan bahwa pernikahan
dini sangat berpengaruh pada kualitas hidup, terdapat data survey sederhana melalui
penyebaran angket digital (google form) di “4 kabupaten daerah tapal kuda” daerah Jawa
Timur, yaitu Pasuruan, Jember, Probolinggo, dan Banyuwangi (Li et al., 2018). Menurut
survey yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan dan kualitas hidup
pada 1195 orang perempuan pasca salin yang memiliki bayi kurang dari 4 bulan. Hasil
survey menunjukan 48,43% ibu mengalami kecemasan sedang dan 4,18% kecemasan
berat. Selain itu, hasil pengisian kuesioner kualitas hidup ibu pasca salin menunjukan
27,18% mengalami kualitas hidup yang kurang dan sebagian besar subyek yang masuk
kelompok ini berusia 18-24 tahun (Zagoto, 2020).
Ramos (2017) menyatakan mayoritas ibu pasca bersalin yang menikah diusia dini,
tidak terpenuhi informasi tentang kesehatan reproduksi dan perawatan anak, sehingga ibu
kurang bisa menjalankan perannya (Istisya et al., 2021). Pemberian pendidikan kesehatan
merupakan salah satu upaya yang tepat dalam mengatasi masalah pada ibu pasca salin
dengan riwayat menikah dini yang kesusahan dalam perawatan anaknya (Maudina, 2019).
Dengan cepatnya perubahan teknologi menyebabkan banyak sekali perubahan baik
dibidang kesehatan maupun yang lain sehingga memberikan masyarakat edukasi atau
pendidikan kesehatan melalui media digital.
Jika permasalahan dari pernikahan dini ini tidak ditangani dan dibiarkan terus
menerus dengan angka yang besar di setiap waktunya, maka pemuda pemudi generasi
bangsa akan lenyap, dan otomatis suatu bangsa akan hancur (Fadilah, 2021).
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode atau desain Quasy
experimental dengan rancangan pra-pasca tes dalam satu kelompok (one-group pre-post
test design) (Nursalam, 2017). Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan
sebab akibat dengan melibatkan satu kelompok yang diobservasi sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi (Nursalam, 2017). Kegiatan pertama memberikan tes awal (prestest)
sebelum diberikan perlakuan atau intervensi kemudian setelah diberikan perlakuan atau
intervensi dilakukan pemberian tes akhir (postest) (Murniati, 2020).
Vol. 4, No. 1, Januari 2024
p-ISSN; e-ISSN
21 glosains.staiku.ac.id
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 34 ibu pasca salin 0-12 bulan dengan
riwayat menikah dini di Kabupaten Probolinggo khususnya pada kecamatan sukapura,
leces, maron dan paiton dikarenakan masih terdapat banyak jumlah kematian ibu dan bayi
(Annisa & Swastiningsih, 2015). Dilakukan sebanyak 14 pertemuan pemberian pendidikan
kesehatan. Untuk pertemuan 1,2,13,14 dilaksanakan secara tatap muka dan sisanya secara
online (Oktaputrining et al., 2017).
Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 27. Uji normalitas yang
dilakukan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 sampel (p>0,05).
Sebaran data dalam kategori tidak normal, maka penelitian ini dilakukan uji non parametrik
Wilcoxon (Panggabean et al., 2020).
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Responden
No
Karakteristik
%
1.
Us ia
Remaja Awal
(12-15 tahun)
Remaja Madya
(15-18 tahun)
Remaja akhir
(18-21 tahun)
5.88%
20.58%
73.54%
2.
Us ia Nikah
Pernikahan anak
(<16 tahun)
Pernikahan dini
(16-21 tahun)
Pernikahan yang
dianjurkan (>21
tahun)
11.76%
88.24%
0%
3.
Lama menikah
<1 Tahun
>1 tahun
32.35%
67.64%
4.
Status
Pernikahan
Sah
Siri
79.41%
20.59%
5.
Perencaaan
pernikahan
Direncanakan
Tidak
direncanakan
85.29%
14.71%
6.
Pendidikan
Tidak Lulus SD
Lulus SD-SMP
SLTA Sederajat
>SLTA
11.76%
38.23%
50.01%
0%
7.
Suku
Jawa
Madura
70.58%
29.42%
8.
Pekerjaan
Ibu Rumah
Tangga
Wiraswasta
Buruh
79.41%
8.82%
11.77%
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Berbasis Digital terhadap
Kualitas Hidup pada Ibu Pasca Salin 0-12 Bulan dengan Riwayat
Menikah Dini
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Alvina Felisha Achsan, Nurdiana, Era Nurisa Windari
22
9.
Paritas
Primigravida
Multigravida
100%
0%
10.
Perencanaan
kehamilan
Direncanakan
Tidak
direncanakan
76.36%
23.64%
11.
Pengalaman
mendapatkan
penyuluhan/
pendidikan
kesehatan
terkait peran
ibu dan
kesehatan
reproduksi
Pernah
Tidak pernah
0%
100%
Berdasarkan tabel karakteristik responden, usia mayoritas ibu pasca salin berumur
18-21 tahun (Remaja akhir) sebanyak 25 orang (73.54%%). Dengan mayoritas usia
pernikahan yaitu 16-21 tahun sebanyak 30 orang (88.24%). Ibu pasca salin sebanyak 5
orang (14.71%) tidak merencanakan pernikahannya. Lama pernikahan yang dijalani ibu
pascasalin kebanyakan <1 tahun yaitu 11 orang (32.35%). Sebanyak 7 ibu pasca salin
(20.59%%) menikah secara siri. Terkait dengan karakteristik pendidikan menjelaskan
bahwa mayoritas ibu pascasalin berpendidikan menengah (SMP-SMA) sebanyak 30 orang
(88.24%). Ibu Pasca Salin pada kabupaten Probolinggo sebanyak 24 orang (70.58%)
bersuku jawa. Distribusi pekerjaan responden menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
hamil sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah 27 orang (79,41%). Ibu hamil dipilih yang
memiliki anak sejumlah 1 dan belum pernah merawat anak (primigravida) (100%).
Sebanyak 6 orang (23.64%) ibu pasca salin tidak merencanakan kehamilan. Dan semua ibu
pasca salin rata rata tidak pernah memiliki pengalaman mendapatkan penyuluhan/
pendidikan kesehatan terkait peran ibu dan kesehatan reproduksi.
Gambaran Pengetahuan
Kategori
Pre
Post
Σ
%
Σ
%
Tinggi
Sedang
Kurang
28
6
0
82.35
17.65
0
32
2
0
94.11
5.89
0
Total
34
100
34
100
Tingkat kualitas hidup pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu tinggi,
sedang, kurang. Responden ibu pasca salin pada penelitian ini berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup tinggi yakni dari 28 orang
(82,35%) menjadi 32 orang (94,11%).
Vol. 4, No. 1, Januari 2024
p-ISSN; e-ISSN
23 glosains.staiku.ac.id
Penilaian Kualitas Hidup Masing Masing Domain
Kategori
Pre
Post
%
Kategori
%
Kategori
Fisik
Psikologis
Sosial
Lingkungan
80.39
78.43
84.19
87.50
Baik
Baik
Baik
Baik
89.71
88.11
90.26
91.67
Baik
Baik
Baik
Baik
"Tingkat penilaian domain kualitas hidup dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
kategori: baik, sedang, dan kurang". Responden ibu pasca salin pada penelitian ini
berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan masing masing domain
kualitas hidup yakni dari domain fisik 80,39% menjadi 89.71%, domain psikologis 78.43%
menjadi 88.11%, sosial 84.19% menjadi 90.26%, dan domain lingkungan 87.50% menjadi
91.67%.
Analisis Pendidikan Kesehatan terhadap Kualitas Hidup
Pengetahuan Ibu Pasca Salin
Kualitas Hidup sebelum intervensi
Tinggi
Sedang
Kurang
n
n
%
n
%
Baik
Cukup
Kurang
16
12
0
5
0
1
14.70
0
2.95
0
0
0
0
0
0
Total
28
6
17.65
0
0
Pengetahuan Ibu Pasca Salin
Kualitas Hidup sesudah intervensi
Tinggi
Sedang
Kurang
n
%
n
%
n
%
Baik
Cukup
Kurang
19
12
1
55.86
35.30
2.95
2
0
0
5.89
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
32
94.11
2
5.89
0
0
Wilcoxon sign rank test p = 0.000
Dari tabel diatas didapatkan bahwa responden ibu pasca salin setelah diberikan
pendidikan kesehatan berbasis digital cenderung memiliki pengetahuan baik dengan
kualitas hidup yang tinggi yaitu sebanyak 19 orang (55.89%). Pengaruh antara pendidikan
kesehatan berbasis digital pada kualitas hidup ibu pasca salin di uji menggunakan uji
wilcoxon untuk mengetahui kekuatan pengaruh. Hasil uji statistik wilcoxon sign rank test
nilai sig (2-tailed) menunjukan ada perbedaan hasil kualitas hidup sebelum dan sesudah
nilai signifikasi p= 0.000 yaitu p 0.05. H1 diterima yaitu ada pengaruh pendidikan
kesehatan berbasis digital terhadap kualitas ibu pasca salin yang memiliki anak 0-12 bulan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Berbasis Digital terhadap
Kualitas Hidup pada Ibu Pasca Salin 0-12 Bulan dengan Riwayat
Menikah Dini
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Alvina Felisha Achsan, Nurdiana, Era Nurisa Windari
24
Pembahasan
Diperoleh hasil dari 34 responden yang telah mendapat pendidikan kesehatan
berbasis digital dengan tingkat kualitas hidup tinggi sebanyak 32 orang dan sedang 2 orang,
sedangkan ibu pasca salin sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan tingkat kualitas
hidup tinggi sebanyak 28 orang dan sedang sebanyak 6 orang.
Hasil penelitian Oktaputrining (2017) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
berbasis digital dapat memberikan pengetahuan baru pada ibu muda yang baru saja
memiliki anak sehingga kualitas hidup mereka juga akan meningkat. Pendidikan yang
diberikan terhadap ibu yang baru melahirkan akan membantu beradaptasi dengan fase-fase
perubahan peran yang dialami.
Dengan cepatnya perubahan teknologi menyebabkan banyak sekali perubahan baik
dibidang kesehatan maupun yang lain. Oleh karena itu kita bisa memberikan ibu pasca salin
edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media digital yaitu mirsani” yang berguna
untuk memperbaiki kualitas hidup khususnya pada ibu pasca salin dengan riwayat menikah
dini.
Hasil penelitian dari (Li et al, 2018) menunjukkan bahwa ibu primipara lebih
membutuhkan pengetahuan dalam perawatan pasca persalinan juga dalam merawat
bayinya. Dengan bantuan pendidikan kesehatan setidaknya dapat membantu pemahaman
ibu pasca salin terkait proses transisi menjadi seorang ibu. Pendidikan yang diberikan
semasa pasca salin terbukti mampu mengatasi adaptasi psikologis ibu serta membantu
perawatan kesehatan ibu pada masa pasca salin. Motivasi yang tercipta karena pemahaman
yang matang mampu mempengaruhi keadaan emosional, perawatan bayi. perawatan luka,
dan pemenuhan gizi ibu pasca salin (Rosa et al., 2021). Dan dapat dilihat pada tabel 5.6
terkait aspek psikologis kualitas hidup pada ibu yang menikah dini cenderung lebih rendah
dibanding aspek lain.
Hasil dari aspek psikologis cenderung lebih rendah dibandingkan dengan aspek lain.
Dari 34 responden terdapat 9 orang yang mengalami perasaan kesepian, cemas, dan putus
asa. Menurut Maria (2022) secara teoritis seorang wanita setelah persalinan (Postpartum)
akan mengalami gangguan psikologis (Maternal blues) hal ini dipengaruhi oleh perubahan
hormon yang dihasilkan. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh seorang wanita dalam
menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada beberapa minggu atau bulan
pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun psikologis. Pada masa pasca salin
terjadi suatu adaptasi psikologis yaitu fase taking in, fase taking hold, dan fase letting go.
Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak
berhasil menyesuaikan diri bahkan mengalami gangguan-gangguan psikologis, antara lain:
postpartum blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum (Zagoto, 2020). Tuntutan
sebagai ibu, akan dirasakan semakin berat karena kurangnya pengetahuan wanita akan hal
perawatan bayi, terutama pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan (Primipara).
(Maria, 2022). Hal ini ditunjukan dengan masih ada ibu pasca salin yang merasa kurang
menikmati peran sebagai ibu dan merasa hidup kurang berarti sebanyak 4 responden.
Hasil penelitian mashitoh, 2019 menyebutkan bahwa hal ini terjadi juga karena
dipengaruhi oleh adanya faktor usia. Usia individu terhitung saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup usia, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Usia perempuan saat kehamilan dan persalinan
seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang
ibu. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seseorang perempuan
untuk melahirkan pada usia antara 2030 tahun, dan hal ini menjadi optimal bagi perawatan
bayi oleh seorang ibu.
Hasil sejalan dengan penelitian Panggabean el al, 2020) menunjukkan bahwa
pemberian pendidikan kesehatan berdampak positif pada ibu di masa pasca salin. Dampak
Vol. 4, No. 1, Januari 2024
p-ISSN; e-ISSN
25 glosains.staiku.ac.id
positif yang dirasakan oleh ibu tersebut adalah memelihara semangat dalam memberikan
ASI kepada anaknya, merasakan kenyamanan, meningkatkan kepuasan ibu terkait
merawat anak dan diri, dan berkurang nya beban yang dihadapi (Rahmawati et al., 2022).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan berbasis digital
terhadap kualitas hidup (quality of life) pada ibu pasca salin 0-12 bulan dengan riwayat
menikah dini di Kabupaten Probolinggo dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup ibu pasca
salin di Kabupaten Probolinggo mayoritas dalam keadaan tinggi atau baik. Mayoritas
responden ibu pasca salin memiliki pengetahuan yang baik terkait materi pendidikan yang
diberikan. Ibu dengan pengetahuan baik berbanding lurus dengan peningkatan kualitas
hidup.Terdapat efektifitas pendidikan kesehatan berbasis digital pada ibu pasca salin
dengan riwayat menikah dini di Kabupaten Probolinggo. Pendidikan kesehatan berbasis
digital dapat meningkatkan kualitas hidup (Quality of Life) pada ibu pasca salin 0-12 bulan
yang menikah dini di Kabupaten Probolinggo.
Daftar Pustaka
Annisa, L., & Swastiningsih, N. (2015). Dukungan sosial dan dampak yang
dirasakan oleh ibu menyusui dari suami. Universitas Ahmad Dahlan.
Fadilah, D. (2021). Tinjauan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek. Jurnal
Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(2), 8894.
Istisya, afifah salsabilla, Simanjuntak, betty yosephin, Andeka, W., Ningsih, L.,
& Marsofely, reka lagora. (2021). Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemberian asi eksklusif pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas
Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Li, G., Cong, J., Li, L., & Li, Y. (2018). Effects of nursing with information support
and behavior intervention on lactation and breastfeeding success rate for
primiparas. Int J Clin Exp Med, 11(3), 26172623.
Maria, L. (2022). Upaya Peningkatan Pengetahuan Dengan Asuhan Keperawatan
Rheumatoid Artitis Dan Osteoporosis Pada Perempuan Menopause Di
Kelurahan Talang Jambe Palembang. Prosiding Seminar Nasional, 1318.
Masithoh, A. R., Asiyah, N., & Naimah, Y. (2019). Hubungan usia dan pendidikan
ibu dengan kejadian post partum blues di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kudus. Prosiding University Research Colloquium, 454463.
Maudina, L. D. (2019). Dampak pernikahan dini bagi perempuan. Jurnal Harkat:
Media Komunikasi Gender, 15(2), 8995.
Meihartati, T. (2017). Hubungan kehamilan usia dini dengan kejadian persalinan
prematur di ruang bersalin rumah sakit ibu dan anak paradise tahun 2015.
Jurnal Kesehatan STIKES Darul Azhar Batulicin, 2.
Murniati, C. titik. (2020). Surat Kartini Masa Kini Catatan Para Ibu Multi Peran"
Sepeda tua Bapak".
Oktaputrining, D., Susandi, C., & Suroso, S. (2017). Post partum blues: Pentingnya
dukungan sosial dan kepuasan pernikahan pada ibu primipara.
Psikodimensia, 16(2), 151157.
Panggabean, S., Erika, S., & Purnomo, A. (2020). Pendidikan Kesehatan
Pentingnya Kunjungan Nifas Kf-3 Di Kampung Dapur 6 Kelurahan
Sembulang Kecamatan Galang Kota Batam Tahun 2020.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Berbasis Digital terhadap
Kualitas Hidup pada Ibu Pasca Salin 0-12 Bulan dengan Riwayat
Menikah Dini
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Alvina Felisha Achsan, Nurdiana, Era Nurisa Windari
26
ENLIGHTENMENT: A Journal Of Community Service, 1(1), 611.
Rahmawati, A., Setyawati, E., & Imamah, I. N. (2022). Pengaruh Konseling
Whatsapp Group terhadap Teknik Menyusui yang benar pada Ibu Menyusui
Bayi Usia 0-7 Hari di Puskesmas Senaken. Jurnal Sosial Dan Teknologi,
2(12), 14401445.
Ramos, J. N. (2017). kesehatan ibu & bayi baru lahir Pedoman untuk Perawat dan
Bidan. jakarta: Penerbit Erlangga.
Rosa, E. M., Apriyanti, P., & Astuti, D. A. (2021). Husband’s Support in the
Taking-hold Phase of Postpartum (Phenomenology Study). Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(T4).
Zagoto, S. (2020). Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Adaptasi Psikologis
pada Masa Nifas di Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru Tahun 2019. Al-
Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences),
9(2), 108113.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.