Elsa Tania Putri, Asep Saeful Muhtadi, Imron Rosyidi
2
melalui media ini dapat menjadi sarana efektif untuk mencapai lebih banyak orang dan
menyesuaikan diri dengan tren zaman. Strategi dakwah yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad as dapat menjadi contoh yang baik dalam pengimplementasiannya. Artinya
dalam menjalankan praktek-praktek dakwah haruslah menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang sedang berkembang pada medan dakwah hari ini.
Sebuah pesan yang mengandung unsur dakwah akan berhasil apabila pesan yang
disampaikannya dapat menimbulkan efek perhatian, pemahaman, sikap, dan dorongan
seseorang untuk melakukan kebaikan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Da’i dan
Da’iyah. Dalam hal berdakwah dewasa ini banyak sekali platform atau media yang dapat
digunakan dalam berdakwah. Yang pada mulanya aktivitas dakwah disampaikan langsung
oleh Da’i dan Da’iyah secara tatap muka bersama Mad’u langsung, kini banyak sekali
fenomena dakwah yang dilakukan secara tanpa tatap muka atau secara online, baik itu
melalui televisi, radio, media sosial, tulisan atau artikel-artikel yang dimuat dalam website,
konten-konten Youtube bahkan sampai film pun kini digunakan sebagai media untuk
berdakwah.
Film merupakan sebuah produk komunikasi audio visual yang tidak hanya
memberikan unsur entertaiment, namun memberikan informasi bahkan mampu menyentuh
secara dalam emosi dari penontonnya (Wahyuningsih, 2019). Menurut Hiawan Pratista
Film memiliki unsur naratif yang memuat tema dan sinematik yang memuat alur atau jalan
cerita dalam sebuah film yang digabungkan menjadi media audio visual. Industri perfilman
Indonesia sudah cukup baik dari tahun ketahun, menurut sebuah laman website
investindonesia industri perfilman di Indonesia semakin maju kedepan merajai bioskop-
bioskop. Banyak sineas yang memproduksi film-film berbagai genre mulai dari genre
horor, komedi, romantis bahkan sampai nasionalis pun banyak. Kekuatan industri
perfilman yang semakin pesat ini ialah kreatifitas para sineasnya didukung oleh alur atau
genre yang menarik serta disempurnakan kehadiran aktris atapun akttor-aktor yang
berbakat kerap ikut serta mewarnai dunia perfilman Indonesia (Dani Rahmi, 2021).
Film merupakan jenis karya sastra, karena didalamnya berisikan cerminan
kehidupan baik itu berdasarkan fakta yang berarti diangkat dari kisah nyata seseorang
maupun fiktif yang bertujuan untuk memberikan nasihat atau pesan tertentu yang
dituangkan dalam sebuah film (Hamka, 2013). Karya sastra yang terdapat di Indonesia
banyak sekali macamnya salah satunya adalah karya sastra yang bernafaskan Islam dimana
pada muatannya berisikan antara komunikasi Habluminallah dan Habluminannas. Dan
salah satu nilai yang terkandung dari sebuah karya sastra adalah nilai profetik. Menurut
Kuntowijoyo unsur-unsur profetik yaitu Humanisasi yang mengajak pada nilai-nilai
kebaikan, Liberasi yang memuat nilai untuk senantiasa mencegah kejahatan, dan
Transedensi yang memuat nilai untuk selalu beriman hanya kepada Tuhan.
Dakwah dengan memanfaatkan film adalah cara praktisi dakwah dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi dan mengambil peluang berdakwah yang cukup besar
dengan cakupan yang lebih luas agar pesan-pesan dakwah dapat masuk kedalam sanubari
mad’unya. Tidaklah sempurna sebuah hasil penelitian jika tidak menggunakan sebuah
tinjauan pustaka, adapun tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
Muhlis (2022), Rohmah (2020), Ningrum (2022), Moenawar (2015), (Praselanova, 2022).
Muhlis (2022) dalam penelitiannya yang berjudul “Komunikasi Profetik di Media
Sosial” menjelaskan bahwa komunikasi profetik digambarkan bukan hanya sebagai bahan
untuk berdakwah, namun jauh dari itu semua komunikasi profetik menyangkut masalah
kemanusiaan yang lebih luas yang berorientasi pada aspek humanisasi, liberalisasi dan
transedensi (Rosna, 2022). Hal ini dapat dibenarkan pula jika meninjau pada aspek media
khususnya kehadiran media baru dimana pada perkembangannya memuat dampak positif
dan negatifnya, maka komunikasi profetik dinilai alat atau sebuah tameng untuk mengawal