ANALISIS PENGARUH
IMPLEMENTASI HYGIENE DAN SANITASI TERHADAP KEPUASAN TAMU DI MARTHA
TILAAR GADING SERPONG Tasya Lya Aryani, Roozana Maria Ritonga Universitas Bunda Mulia, Indonesia Email:
[email protected], [email protected] |
|
Abstrak Inisiatif program CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Kelestarian
Lingkungan) membuat tingkat kesadaran dan kepedulian akan hygiene
dan sanitasi dari tamu yang berkunjung meningkat. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh implementasi hygiene
dan sanitasi yang diterapkan di Martha Tilaar Gading Serpong terhadap
kepuasan tamu yang berkunjung. Metode penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dan teknik nonprobability sampling
dengan instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Penentuan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi hygiene
dan sanitasi berpengaruh terhadap kepuasan tamu secara parsial maupun
simultan. Nilai Adjusted R Square
sebesar 0,66 dengan arti bahwa pengaruh variabel hygiene
(X1) dan sanitasi (X2) berpengaruh terhadap variabel kepuasan tamu sebesar
66%. Pengelola usaha Martha Tilaar Gading Serpong diharapkan tetap menerapkan
dan mempertahankan implementasi hygiene dan
sanitasi yang baik walaupun telah berada pada masa endemi karena berpengaruh
besar terhadap kepuasan tamu, dengan harapan adanya kepuasan tamu dapat meningkatkan
jumlah kunjungan yang berdampak ke pendapatan usaha. Kata kunci: Hygiene; Kepuasan Tamu; Sanitasi Abstract The CHSE
program initiative (Cleanliness,
Health, Safety, Environmental Sustainability) increases the level of awareness and concern for
hygiene and sanitation among visiting guests. This research was conducted to determine the effect of
the implementation of hygiene and
sanitation applied at Martha Tilaar Gading Serpong on
guest satisfaction. This research method uses quantitative methods and non-probability sampling techniques
with data collection instruments using questionnaires. Determination of the number
of samples used in this study using the Slovin
formula. The results of
this study indicate that the implementation
of hygiene and sanitation has an effect on
guest satisfaction partially or simultaneously. The Adjusted R Square value is 0.66 which means that the
influence of the hygiene (X1) and sanitation (X2) variables affects the guest satisfaction
variable by 66%. The business manager of Martha Tilaar Gading Serpong is
expected to continue to implement
and maintain the implementation of good hygiene
and sanitation even though it
is already in an endemic period
because it has a big influence on guest satisfaction,
with the hope that guest
satisfaction can increase the number of visits
which have an impact on
business income. Keywords: Guest Statisfaction; Hygiene; Sanitation |
Pendahuluan
Indonesia dilihat oleh mata
dunia menjadi negara kepulauan karena memiliki banyak sekali pulau hingga
membentuk nusantara (Wiranto,
2020). Hal ini membuat kekayaan
dan keindahan alam di Indonesia membentang luas dari Sabang hingga Merauke.
Potensi ini menjadi pembuka jalan bagi Indonesia untuk menjalankan
pariwisatanya dan memperkenalkan kepada dunia keindahan alam yang tidak jauh
berbeda dengan negara lainnya (Rahma,
2020).
Sektor pariwisata telah tumbuh secara
konsisten selama bertahun-tahun, tidak mengherankan jika sektor ini menjadi
salah satu penghasil devisa terbesar di Indonesia (Rahma, 2020).
Pariwisata di Indonesia telah memberikan dan membuka banyak peluang serta
manfaat kepada masyarakat, pemerintah dan swasta (Fitari & Ma’rif, 2017).
Pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar membuat perkembangan pariwisata
pun terus dikembangkan hingga kian melesat, hal ini membuat para pegembang industri ini terus memutar ide- ide baru sehingga
banyak peluang bermunculan. Inovasi pariwisata pun terus bermunculan membuat
pariwisata telah menjadi bagian kehidupan masyarakat yang tidak terpisahkan (Kusuma,
2019).
Tabel 1. Pariwisata
sebagai Penyumbang Devisa
Tahun |
Jumlah Devisa Sektor
Pariwisata (Miliar US $) |
2016 |
11.206 |
2017 |
13.139 |
2018 |
16.426 |
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan pada
tabel di atas, dapat dikatakan bahwa minat wisatawan pada pariwisata Indonesia
terus bertambah sehingga penghasilan devisa setiap tahun pun kian meningkat dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Yakup,
2019). Hal ini pun membuat
pariwisata pun kian melekat pada kehidupan sosial dan menjadi kebutuhan yang
harus dipenuhi tak jarang hal ini membuat keinginan berwisata pun semakin
beragam sehingga dibutuhkan alternatif wisata baru untuk memberikan kepuasaan tersendiri kepada wisatawan.
Gambar 1. Kunjungan Wisman ke Indonesia
2018-2020
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan gambar di atas,
jumlah wisman yang berkunjung pada tahun 2018 hingga 2019 ke Indonesia terus
mengalami kenaikan dan memiliki jumlah kunjungan yang tidak jauh berbeda. Akan
tetapi, pada tahun 2019 lalu seperti yang kita ketahui
semua sektor ekonomi termasuk salah satunya paling terdampak
ialah sektor pariwisata yang mengalami kemunduran dikarenakan adanya pandemi
virus Covid-19 sehingga dikeluarkannya peraturan yang membatasi adanya
mobilitas baik antar kota hingga antar negara (Skare et al., 2020).
Pariwisata yang telah
menjadi salah satu bisnis paling aktif dalam memberikan kontribusi signifikan
terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, tentu terdampak
negative (Utami
& Kafabih, 2021). Memasuki tahun 2022,
angka kasus Covid- 19 di dunia yang mulai menurun
membuat sektor pariwisata perlahan mulai membaik dan bangkit, hal ini terlihat
dari dimulainya keterbukaan negara- negara dalam melakukan mobilitas antar
negara dengan menerima kembali kedatangan wisatawan, salah satunya negara
Indonesia sehingga ekonomi negara Indonesia pun perlahan pulih dan bangkit
kembali atau dapat disebut sebagai era new
normal (Paradina et al., 2021).
Melihat hal ini, demi
membangkitkan industri pariwisata khususnya ditengah
pandemi, melalui inisiatif CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan,
Kelestarian Lingkungan), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berharap
dapat mempersiapkan industri pariwisata Indonesia untuk siap menerapkan keempat
aspek tersebut dan mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat (Kanom
et al., 2022).
Perkembangan pariwisata
membuat keberagamaan alternatif wisata pun harus ikut mengalami kemajuan, hal
ini dikarenakan kebutuhan dan keinginan wisatawan semakin bertumbuh.
Keberagaman alternatif jenis destinasi pariwisata, salah satunya wellness tourism
pun ikut mengalami peningkatan karena jumlah minat wisatawan untuk mengikuti
wisata alternatif yang dikembangkan dari wisata kesehatan (kebugaran) atau
yang biasa disebut sebagai health tourism (Utama, 2023), dimana
tujuannya adalah agar wisatawan mendapatkan pencapaian keseimbangan tubuh,
pikiran dan jiwa sehingga dapat meningkatkan, mempertahankan serta
memperhatikan kesehatan karena dampak pandemi Covid-
19.
Masyarakat Indonesia dapat
dikatakan membutuhkan jenis wisata ini, terlihat dari adanya data yang
menunjukkan sekitar 1,33 juta penduduk mengalami tingkat gangguan kesehatan
mental atau stress (Depkes RI, 2015 dalam
Apsari, 2019). Salah satu bentuk dari wellness
tourism menurut Wendri (2019)
adalah pelayanan SPA, kecantikan dan perawatan tubuh.
Salah satu badan usaha yang
bergerak di bidang pelayanan jasa SPA adalah Martha Tilaar. Pada penelitian
ini, penulis akan membahas Martha Tilaar yang berada di Gading Serpong karena
cabang ini merupakan yang pertama di Provinsi Banten. Martha Tilaar Gading
Serpong sebagai salah satu pelaku usaha yang menjalankan usaha di bidang
pariwisata dalam hal pelayanan jasa tentu menerapkan hygiene
serta sanitasi yang baik dalam lingkungan usahanya, mengingat tamu yang
melakukan perawatan di tengah pandemi atau new
normal dapat merasa nyaman dan aman. Rasa aman dan nyaman ini dapat menjadi
tolak ukur timbulnya kepuasan daripada para tamu (Soehardi
et al., 2021).
Martha Tilaar Gading
Serpong sebagai badan usaha pariwisata tentu mengalami dampak daripada adanya
pandemi Covid-19, akan tetapi tingkat kunjungan tamu terbilang masih tinggi.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, jumlah kunjungan Martha Tilaar Gading Serpong
meningkat karena adanya kepuasan tamu dapat disebabkan oleh banyak faktor,
apakah salah satunya dengan adanya implementasi hygiene
dan sanitasi yang baik pada lingkungan usaha. Maka itu penelitian ini akan
membahas mengenai hubungan penerapan hygiene
dan spa di salah satu industri spa
Martha Tilaar Gading Serpong terhadap kepuasan para tamu.
Metode Penelitian
Objek
Penelitian
Objek didefinisikan sebagai
atribut yang mempunyai nilai, dimana nilai tersebut
didapat dari individu yang mempunyai varietas atau diversifikasi tertentu
berdasarkan kegiatan yang telah ditentukan oleh peneliti (Sugiyono,
2018). Adanya penetapan objek
pada suatu penelitian bertujuan agar penelitian dapat terfokus pada suatu pokok
masalah sehingga pembahasan yang dilakukan lebih kompleks dan rinci. Menurut
Umar (2014), objek penelitian didefinisikan sebagai sesuatu penjelasan mengenai
apa, siapa, dimana dan kapan penelitian dilakukan.
Penelitian ini mengarah kepada implementasi hygiene
dan sanitasi terhadap kepercayaan berkunjung di Martha Tilaar Gading Serpong
sehingga objek dari penelitian ini merupakan implementasi hygiene
dan sanitasi serta kepuasan tamu.
Subjek
Penelitian
Subjek didefinisikan
sebagai informan yang memberikan penjelasan dan mengerti akan segala hal yang
berkaitan dengan kondisi dan lokasi penelitian dilakukan sehingga subjek
penelitian biasanya memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan penetapan
peneliti dalam penarikan kesimpulan (Moleong,
2021). Penetapan subjek
penelitian bertujuan menjadi fokus utama dalam memperoleh segala informasi
akurat dari sumber yang tepat. Subjek dari penelitian ini merupakan para
pengunjung yang datang untuk memperoleh layanan jasa di Martha Tilaar Gading
Serpong dan Martha Tilaar Gading Serpong menjadi lokasi yang akan memberikan
informasi serta data dalam memenuhi topik.
Jenis
Penelitian
Penelitian didefinisikan
sebagai cara dalam menemukan sebuah kesimpulan dari adanya pemikiran kritis (critical thinking),
yang meliputi tahapan membuat definisi dan redefinisi pada permalasahan
sehingga didapatkan sebuah asumsi sementara atau hipotesis kemudian ditarik
sebuah kesimpulan melalui pengadaan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan
hasil pengujian sesuai atau tidak dengan hipotesis (Siregar,
2018). Penelitian ini akan
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dalam membuktikan hasil pengujian
dengan hipotesis atau dugaan sementara.
Populasi
Populasi dapat
didefinisikan sebagai sekelompok objek baik berupa manusia, hewan, tumbuhan,
nilai, sikap, gejala dan sebagainya dengan kriteria tertentu sehingga menjadi
target pada sebuah penelitian (Siregar,
2018). Subjek maupun objek yang
berada pada suatu wilayah bergeneralisasi dengan
sifat atau karakteristik tertentu sesuai penetapan peneliti disebut sebagai
populasi (Sugiyono,
2018). Penetapan populasi oleh
penulis merupakan pengunjung Martha Tilaar Gading Serpong
Sampel
Sejumlah bagian dari
populasi dengan karakterisitik tertentu yang menjadi
batasan oleh peneliti dapat disebut sebagai sampel (Sugiyono,
2018). Kelompok teknik dalam
pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis, yakni nonprobability
sampling dan probability sampling.
Anggota sampel dari keseluruhan jumlah populasi yang tidak diberikan peluang
bahkan kesempatan yang sama disebut sebagai nonprobability
sampling (Sugiyono,
2018). Anggota sampel dari
keseluruhan jumlah populasi yang dipilih secara adil karena diberikan peluang maupun
kesempatan yang sama disebut sebagai probability
sampling (Siregar,
2018). Teknik purposive sampling merupakan cara pendekatan
dalam penetapan sampel untuk dijadikan responden dengan mempertimbangkan
karakteristik atau kriteria yang telah ditentukan (Siregar,
2018). Penetapan karakteristik
yang ditetapkan penulis adalah jenis kelamin perempuan atau laki- laki, batasan
umur dari 18- 50 tahun dan pernah mengunjungi dan menggunakan layanan jasa di
Martha Tilaar Gading Serpong minimal satu kali. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari jumlah populasi yang di dapat yaitu sebanyak 2500 dan
dihitung menggunakan rumus Slovin dengan margin error sebesar 10% sehingga menghasilkan 96 responden yang
dibulatkan menjadi 100 responden.
Metode Analisis Data
Uji
Normalitas
Uji normalitas
pada penelitian digunakan untuk menentukan data menyebar secara normal atau
tidak (Siregar,
2018). Penelitian ini
menggunakan uji normalitas Kolmogorov- Smirnov, dimana data dinyatakan
normal apabila nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05.
Uji
Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono (2018), uji
koefisien berguna untuk mengukur seberapa baik model independen cocok dengan
variabel dependen yang sedang diteliti dan memberikan gambaran umum dalam
memperkirakan keterikatan variabel dependen dengan variabel independen.
Uji
Regresi Linear Berganda
Penggunaan uji regresi linier
berganda dapat membantu menilai dampak dari dua atau lebih variabel independen
terhadap satu variabel dependen, yaitu bagaimana proyeksi permintaan di masa
mendatang dihasilkan berdasarkan data historis (Siregar,
2018).
Uji F
Uji simultan (Uji F) merupakan uji statistika yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh secara bersama- sama atau simultan daripada variabel
dependen terhadap variabel independent (Siregar,
2018). Kriteria penilaian
menurut Siregar (2018)
adalah Ha diterima apabila nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari
0,05 dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel.
Uji t
Menurut Ghozali (2018),
uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing atau parsial daripada variabel independen terhadap
variabel terikat atau dependen dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan. Kriteria penilaian menurut Ghozali (2018)
adalah Ha diterima apabila nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari
0,05 dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel.
Hasil dan Pembahasan
Uji Normalitas
Pada penelitian ini, penulis
menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov
dalam menguji data yang telah dikumpulkan. Berikut merupakan hasil uji normalitas dengan aplikasi SPSS.
Tabel 2. Hasil Olah Data Uji Normalitas
|
Unstandardized Residual |
N |
100 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
|
Sumber:
Data diolah peneliti (2023)
Berdasarkan tabel di atas,
uji normalitas satu sampel Kolmogorov-Smirnov
menghasilkan Asymp. Sig.
(2-tailed) bernilai signifikan 0,200. Distribusi data dalam penelitian ini
dikatakan normal karena nilai signifikansi 0,200 lebih besar dari 0,05.
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 3. Hasil Olah
Data Uji Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error
of the Estimate |
1 |
.812 |
.660 |
.653 |
2.721 |
Sumber: Data diolah peneliti (2023)
Berdasarkan pada tabel 3, hasil uji
koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,66 sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel Hygiene (X1) dan Sanitasi (X2)
secara bersama- sama berpengaruh sebesar 66% (0,66 x 100%) terhadap Kepuasan
Tamu (Y), sedangkan sebesar 34% (100%- 66%) dipengaruhi oleh variabel seperti
harga, promosi, dan lainnya yang tidak diteliti.
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 4. Hasil Olah
Data Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model |
|
Unstandardized Coefficients |
B |
||
1 |
(Constant) |
13.909 |
|
Hygiene (X1) |
.702 |
|
Sanitasi
(X2) |
.518 |
Sumber: Data diolah peneliti (2023)
Berdasarkan pada tabel 4,
hasil olah data menghasilkan constant (α)
sebesar 13,909, koefisien regresi atau b pada variabel hygiene
sebesar 0,702 dan koefisien regresi atau b pada variabel sanitasi sebesar
0,518. Perolehan hasil tersebut dapat dimasukkan ke dalam persamaan berikut:
Y = a +
Y = 13,909 + 0,702X1 +
0,518X2
Persamaan di atas berarti,
nilai koefisien daripada variabel hygiene
adalah sebesar 0,702, menunjukkan setiap peningkatan sebesar 1 satuan maka
variabel kepuasan tamu pun akan meningkat sebesar 0,702, dengan nilai pada
variabel bebas lainnya bernilai tetap atau tidak berubah, sedangkan nilai
koefisien daripada variabel sanitasi adalah sebesar 0,518, menunjukkan setiap
peningkatan sebesar 1 satuan maka variabel kepuasan tamu pun akan meningkat
sebesar 0,518, dengan nilai variabel bebas lainnya bernilai tetap atau tidak
berubah.
Uji F
Tabel 5. Hasil Olah
Data Uji F
Model |
|
F |
Sig. |
1 |
Regression |
94.097 |
|
|
Residual |
|
|
Sumber: Data diolah peneliti (2023)
Berdasarkan
hasil uji hipotesis uji f pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa pernyataan H03
ditolak dan H3 diterima karena nilai signifikan untuk variabel higiene dan
sanitasi adalah 0,000 < 0,05 atau f hitung > f tabel dengan perhitungan
nilai f sebesar 94,097 > 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa variabel hygiene dan sanitasi berpengaruh terhadap kepuasan
tamu, atau dengan kata lain variabel hygiene
dan sanitasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
Uji t
Tabel 6. Hasil Olah
Data Uji t
Model |
|
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
3.513 |
.001 |
|
Hygiene (X1) |
4.952 |
.000 |
|
Sanitasi (X2) |
5.015 |
.000 |
Sumber: Data diolah peneliti (2023)
Berdasarkan dari hasil uji
hipotesis uji t pada tabel 4.29, hasil olah data dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Variabel Hygiene menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,952
dengan signifikasi sebesar 0,000, untuk nilai t tabel adalah sebesar 0,1664.
Berarti menjelaskan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (4,952
> 1,664 ) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)
sehingga dapat ditarik pernyataan H01 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
terdapat pengaruh signifikan variabel hygiene
terhadap kepuasan tamu atau dengan kata lain variabel hygiene
secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
Variabel Sanitasi
menghasilkan nilai t hitung sebesar 5,015 dengan signifikasi sebesar 0,000,
untuk nilai t tabel adalah sebesar 0,1664. Berarti menjelaskan bahwa nilai t
hitung lebih besar daripada t tabel (5,015 > 1,664 ) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05) sehingga dapat ditarik pernyataan H02
ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan variabel
sanitasi terhadap kepuasan tamu atau dengan kata lain variabel sanitasi secara
parsial berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian
yang telah dilakukan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari uji koefisien
determinasi (R2), nilai R Square (R2) yang diperoleh sebesar 0,66 atau 66%. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel Hygiene dan Sanitasi
menjelaskan variabel Kepuasan Tamu sebesar 66%, selebihnya atau sebesar 34 % dijelaskan oleh variabel lain seperti
harga, promosi dan lainnya di luar penelitian ini. Hasil uji F, nilai signifikansi untuk pengaruh Hygiene dan Sanitasi sebesar 0,000 < 0,05 dengan
nilai F hitung > F tabel atau 94,097 > 2, 36 sehingga dapat dikatakan Hygiene dan Sanitasi secara simultan berpengaruh
terhadap Kepuasan Tamu. Hasil uji t, nilai signifikansi untuk variabel Hygiene sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t
hitung sebesar 4,952 > t tabel sebesar 1,664 sehingga pengaruh implementasi Hygiene terhadap Kepuasan Tamu pada perumusan
hipotesis diterima. Nilai signifikansi untuk variabel Sanitasi sebesar 0,000
< 0,05 dan nilai t hitung sebesar 5,015 > t tabel sebesar 1,664 sehingga
pengaruh implementasi Sanitasi terhadap Kepuasan Tamu pada perumusan hipotesis
diterima. Maka dari kedua hipotesis yang diterima dapat ditarik keputusan bahwa
kedua variabel (Hygiene dan Sanitasi) secara
parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Tamu.
Berdasarkan pada kesimpulan yang telah
di dapatkan dinyatakan bahwa implementasi hygiene dan
sanitasi berpengaruh terhadap kepuasan tamu di Martha Tilaar sehingga peneliti
dapat memberikan saran kepada pihak pengelola usaha Martha Tilaar untuk tetap
mempertahankan dan memperhatikan kebersihan diri para karyawan maupun terapis hingga pada kebersihan lingkungannya walaupun sudah
berada pada masa endemi Covid- 19. Kebersihan diri
para karyawan dan lingkungan sekitar tempat usaha akan membuat tamu tidak ragu
melakukan kunjungan kembali bahkan merekomendasikan kepada pihak lain karena
mendapatkan ekspektasi dari harapan yang diinginkan
terkait kebersihan di Martha Tilaar Gading Serpong. Saran Penelitian
Selanjutnya Peneliti berharap peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
terkait usaha spa yang lain dengan mengembangkan
variabel independen agar melengkapi penelitian ini yang masih terdapat pengaruh
variabel independen lain diluar penelitian yang belum
diteliti dalam mempengaruhi kepuasan tamu, seperti harga, promosi dan store atmosphere.
Daftar Pustaka
Fitari,
Y., & Ma’rif, S. (2017). Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap
Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah Dan
Lingkungan, 5(1), 29–44.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan
program IBM SPSS 25.
Kanom, K., Darmawan, R. N., & Nurhalimah, N. (2022).
Pendampingan Pengembangan Pariwisata Berbasis CHSE (Cleanliness, Health,
Safety, Environment Sustainability) PadaDayaTarikWisataLungunIndahDesaBunder. Alamtana:
Jurnal Pengabdian Masyarakat Unw Mataram, 3(2), 66–77.
Kusuma, C. S. D. (2019). MICE-Masa depan bisnis pariwisata
Indonesia. Efisiensi: Kajian Ilmu Administrasi, 16(2), 52–62.
Moleong, L. J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif.
PT Remaja Rosdakarya.
Paradina, D., Mahadewi, N. M. E., & Wiarti, L. Y. (2021).
Strategi Pemasaran Daya Tarik Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali Pada Era New
Normal. Tulisan Ilmiah Pariwisata (TULIP), 4(1), 13–22.
Rahma, A. A. (2020). Potensi sumber daya alam dalam
mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata,
12(1), 1–8.
Siregar, S. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif
dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS. Kencana.
Soehardi, S., Anhar, B., Santoso, M. H., Miranto, S., &
Rusdi, R. (2021). Kepuasan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Ditinjau dari
Keselamatan, Keamanan, Kesehatan dan Hygiene di Desa Wisata Indonesia. Jurnal
Kajian Ilmiah, 21(1).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Utama, I. (2023). Industri Pariwisata.
Utami, B. A., & Kafabih, A. (2021). Sektor pariwisata
Indonesia di tengah pandemi COVID 19. JDEP (Jurnal Dinamika Ekonomi
Pembangunan), 4(1), 8–14.
Wendri, I. G. M., Bakta, I. M., Suprapti, N. W. S., &
Ardika, I. W. (2019). Various factors contributive toward tourist intention in
enjoying wellness tourism. International Journal of Linguistics, Literature
and Culture, 5(3), 61–70.
Wiranto, S. (2020). Membangun kembali budaya maritim
Indonesia melalui kebijakan kelautan Indonesia dengan strategi pertahanan
maritim Indonesia: perspektif pertahanan maritim. Jurnal Maritim Indonesia
(Indonesian Maritime Journal), 8(2), 1–16.
Yakup, A. P. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Universitas Airlangga.
This work is
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |