Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
21
https://glosains.greenpublisher.id
PENGARUH GREEN HUMAN RESOURCE MANAGEMENT, GREEN
HUMAN CAPITAL DAN GREEN INNOVATION TERHADAP
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE MELALUI GREEN HUMAN
CAPITAL DAN GREEN INNOVATION PADA PT MITRAKARYA CIPTA
GEMILANG
Elysabeth Jane Pramudita, Andreas Wahyu Gunawan
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trisakti, Jakarta
Diterima:
25 Juni 2022
Direvisi:
10 Juli 2022
Disetujui:
12 Juli 2022
Abstrak
Penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan praktik GHRM
dapat dilihat dari daya tarik seleksi karyawan, termasuk memiliki
komitmen terhadap lingkungan. Setelah itu dilakukan evaluasi
yang lebih menekankan pada kinerja lingkungan. Selain itu,
manajer perusahaan juga mendukung penuh karyawan atas
kebijakan kelestarian lingkungan dan dukungan terhadap
kompetensi lingkungan. Hasil pengujian juga membuktikan
bahwa perusahaan benar-benar memperhatikan produk berlabel
ramah lingkungan, termasuk mengurangi penggunaan bahan
baku dalam proses pembuatannya. Hal lain dalam pengujian
tersebut membuktikan adanya kemitraan organisasi dengan
pemasok ramah lingkungan. Hasil penelitian ini memberikan
wawasan dan membantu mengembangkan pengetahuan tentang
kelestarian lingkungan untuk level manajerial yang
mempengaruhi dampak Green Human Resource Management,
Green Human Capital dan Green Innovation terhadap Kinerja
Lingkungan Melalui Green Human Capital dan Green
Innovation. Keempat variabel tersebut dikembangkan menjadi 21
(dua puluh satu) indikator pengukuran. Terdapat 8 (delapan)
hipotesis yang diuji untuk menganalisis Kinerja Lingkungan di
PT. Mitrakarya Cipta Gemilang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari pengembangan 8 (delapan) hipotesis, terdapat 5
(lima) hipotesis yang didukung oleh pengaruh yang signifikan
dan positif; dan terdapat 3 (tiga) hipotesis yang tidak didukung.
Dari model yang dihasilkan terbukti bahwa GHRM berpengaruh
terhadap Kinerja Lingkungan yang dimediasi oleh Green Human
Capital.
Kata kunci: Manajemen Sumber Daya Manusia Hijau, Modal
Manusia Hijau, Kinerja Lingkungan, Inovasi
Hijau.
Abstract
This study describes that the application of GHRM practices can
be seen from the attractiveness of employee selection, including
having a commitment to environment. Followed an evaluation
carried out more emphasis on environmental performance. In
addition, company managers also fully support employees for
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
22
https://glosains.greenpublisher.id
environmental sustainability policies and support for
environmental competence. The test results also prove that the
company really considers eco-labeled products, including
reducing the use of raw materials in the manufacturing process.
Another thing in the test proves that there is an organization's
partnership with environmentally friendly suppliers. The results
of this study provide insight and help develop knowledge on
environmental sustainability for the managerial level that
influences the impact of Green Human Resource Management,
Green Human Capital and Green Innovation on Environmental
Performance Through Green Human Capital and Green
Innovation. The four variables were developed into 21 (twenty
one) measurement indicators. There are 8 (eight) hypotheses
tested to analyze Environmental Performance in PT. Mitrakarya
Cipta Gemilang. The research findings show that from the
development of 8 (eight) hypotheses, there are 5 (five)
hypotheses that are supported by a significant and positive
effect; and there are 3 (three) hypotheses that are not supported.
From the resulting model it has been proven that GHRM has an
effect on Environmental Performance mediated by Green Human
Capital.
Keywords: Green Human Resource Management, Green Human
Capital, Environmental Performance, Green
Innovation.
Pendahuluan
Dari perspektif perusahaan, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau
Human Resource Management (HRM) memiliki peran penting dalam pencapaian
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan pada lingkungan bisnis (Xu, Zhang, Yang, &
Wu, 2020). Perusahaan butuh mengelola korelasi dengan para pemangku kepentingan
secara berkesinambungan (del-Castillo-Feito, Blanco-González, & Hernández-Perlines,
2022). Penyuplai dan organisasi dipengaruhi oleh integritas dan sepak terjang perusahaan
itu sendiri, dimana pada akhirnya aktivitas tersebut juga mempengaruhi stabilitas
korporasi (Silva, Nuzum, & Schaltegger, 2019). Proses tersebut, sebagai isu sentral bagi
organisasi dalam membangun keunggulan kompetitif berlandaskan penciptaan nilai (del-
Castillo-Feito et al., 2022; Freudenreich, Lüdeke-Freund, & Schaltegger, 2020).
Teori pemangku kepentingan mengidentifikasi bahwa bagi organisasi tidak hanya
hasil yang berlaku, namun juga jumlah tinjauan manajemen yang tidak bisa diabaikan dan
harus ditentukan bagi kepentingan perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk mencoba
memahami dan peduli tentang pengaruh kegiatan organisasi terhadap pemasok yang
terlibat. Ikatan inilah yang diharapkan agar organisasi dapat menanggapi kebutuhan sosial
dan masalah yang melampaui kebijakan ekonomi (Freudenreich et al., 2020),
menciptakan agen perubahan untuk perusahaan, dan menghindari hubungan dengan
instansi yang tidak memenuhi ekspektasi perilaku sosial anggotanya (Fatma, Khan, &
Rahman, 2019).
HRM menjadi tema yang sangat penting untuk penelitian saat ini, dibutuhkan
pengkajian lebih jauh upaya mencapai titik optimal pengelolaan sumber daya manusia
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
23
https://glosains.greenpublisher.id
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial merupakan faktor terpenting
dalam peningkatan kualitas hidup karyawan dan faktor penentu peningkatan dalam hal
diferensiasi organisasi yang kompetitif dan berkelanjutan (Sun, 2020). Dibidang bisnis,
HRM telah menjadi alat strategis untuk menciptakan nilai bisnis melalui keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan (Roscoe, Subramanian, Jabbour, & Chong, 2019). Selain
itu, juga memainkan peran penting sebagai cara strategi bisnis yang dirancang sesuai
implementasi indeksnya di berbagai tingkatan yakni korporat, kompetitif dan fungsional.
Pada tingkat organisasi, HRM menghasilkan sumber daya dan kapasitas yang bernilai dan
sulit ditiru (III, 2020) pada tingkat kompetitif, HRM mengkomunikasikan strategi
diferensiasi (Kaufman, Barry, Wilkinson, & Gomez, 2021). Pada tingkat fungsional,
HRM menyampaikan strategi berdasarkan inovasi, kualitas, dan transparan (Lei,
Khamkhoutlavong, & Le, 2021; Mariappanadar, Maurer, Kramar, & Muller-Camen,
2022; Silveira Ramalho & de Fátima Martins, 2022).
Fenomena lainnya yang butuh dipertimbangkan adalah pembangunan ekonomi
yang cepat telah menyebabkan berbagai masalah lingkungan, dimana pemerintah dan
perusahaan juga mengakui pentingnya kelestarian lingkungan dalam pembangunan sosial
dan ekonomi (Eiadat dalam Hao., 2020). Tuntutan hukum dan kebijakan lingkungan,
mengharuskan perusahaan bertindak proaktif mengadopsi praktik untuk menghadapi
tantangan lingkungan. Di Indonesia sendiri kebijakan-kebijakan hukum terkait isu
lingkungan hidup sudah banyak dikeluarkan. Diantaranya adalah UU No. 4 Tahun 2009
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 99 dan 100, yang pokoknya menyebutkan tentang
kewajiban bagi perusahaan pemegang IUP dan IUPK terkait rencana reklamasi dan
rencana pascatambang serta wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan dana
jaminan pascatambang. Peraturan lainnya yang terkait diantaranya PP No. 78 Tahun 2010
tentang Reklamasi dan Pascatambang, Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara, Permen ESDM 26 tahun 2018 tentang pelaksanaan kaidah pertambangan
yang baik dan pengawasan pertambangan serta Kepmen ESDM No. 1827
K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
Berdasarkan tuntutan dari pemerintah, undang-undang lingkungan dan pemangku
kepentingan tersebut, organisasi mulai mengadopsi manajemen sumber daya manusia
ramah lingkungan atau Green Human Resource Management (GHRM) sebagai strategi
untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan pencapaian tujuan lingkungan. Oleh karena
itu Praktik GHRM menjadi penting upaya peningkatan kinerja lingkungan organisasi dan
mencapai keunggulan kompetitif (Guerci & Carollo, 2016).
GHRM semakin diperlakukan sebagai instrumen untuk menentukan strategi hijau
dan praktik pengelolaan lingkungan (Ren, Tang, & Jackson, 2018). GHRM mengacu
pada HRM aspek pengelolaan lingkungan. Praktik GHRM dapat meningkatkan dan
motivasi pekerja serta memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan hijau
(Longoni, Luzzini, & Guerci, 2018). Praktik tersebut mencerminkan orientasi organisasi
terhadap lingkungan dan bermanifestasi sebagai rangkaian praktik SDM yang ramah
lingkungan, juga dapat membantu organisasi mencapai reputasi yang lebih baik dan
meningkatkan kinerja lingkungan berkelanjutan (Tang, Chen, Jiang, Paillé, & Jia, 2018).
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
24
https://glosains.greenpublisher.id
GHRM merupakan salah satu strategi penting yang kini semakin diakui untuk
meningkatkan kinerja lingkungan dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan (Ren
et al., 2018). Oleh sebab itu, semakin banyak penelitian yang menelaah bagaimana dan
kapan GHRM mempengaruhi kinerja lingkungan, dan bagaimana menghasilkan
keunggulan kompetitif organisasi. Temuan sebelumnya juga membuktikan bahwa GHRM
berpengaruh memediasi hubungan antara tekanan pemangku kepentingan dan kinerja
lingkungan organisasi (Guerci & Carollo, 2016). Penelitian O’Donohue dan Torungsa
(2016) juga menyatakan bahwa GHRM berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Organisasi harus berinvestasi untuk mengembangkan kecakapan dan pengetahuan
khusus melalui pelatihan, yang dapat menciptakan kemampuan khusus yang tidak ada
bandingnya. Hal lainnya, ketika organisasi memberdayakan pegawai serta mengambil
bagian dalam keputusan perusahaan, pegawai termotivasi untuk berbagi pengetahuan dan
kecakapannya dengan rekan kerja, sehingga mendukung adanya peningkatan pertukaran
informasi yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan sumber daya manusia.
Praktik keterlibatan ramah lingkungan dapat menciptakan iklim bagi pegawai yang
terlibat dengan masalah lingkungan, memberikan kesempatan untuk berbagi dan
mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan pekerja yang berhubungan dengan
ramah lingkungan untuk pengelolaan lingkungan.
Penilaian kinerja adalah praktik penting HRM untuk meningkatkan Human
Capital Management organisasi. Human Capital pada organisasi merupakan aset unik
organisasi, dan pegawai berupa pengetahuan dan kemahiran ramah lingkungan yang unik
untuk menciptakan dan meningkatkan peluang untuk inovasi ramah lingkungan (Song,
Yu, & Xu, 2021).
Dengan memberikan umpan balik kepada pekerja yang berhubungan dengan
kapasitas dan pengetahuannya, penilaian kinerja berfungsi untuk membantu, menjaga dan
meningkatkan nilai dan keunikan HRM perusahaan. Penilaian kinerja ramah lingkungan
dapat memberikan umpan balik kepada pegawai atas kontribusinya terhadap lingkungan,
memotivasi karyawan untuk mencapai pengetahuan dan kecakapan lingkungan yang
dibutuhkan dalam membangun Green Human Capital.
Green Human Capital dibutuhkan untuk pengelolaan lingkungan yang dapat
menciptakan iklim untuk mentolerir kegagalan dan risiko Green Innovation. Organisasi
memanfaatkan pengetahuan, kecakapan, dan toleransi pegawai untuk kegagalan dan
ambiguitas yang secara positif mempengaruhi Green Innovation. Kebijakan dan
kemahiran perusahaan yang dibutuhkan untuk pengelolaan lingkungan dan melekat pada
pegawai dan manajer sangat penting untuk pengembangan Green Innovation. Ketika
organisasi dihadapkan pada tekanan lingkungan, perusahaan menekankan Green
Innovation untuk memenuhi tantangan lingkungan eksternal, dan Green Human Capital
untuk dapat menghasilkan ide baru untuk produk atau proses Green Product (Chen &
Chang, 2013).
Green IInnovation merujuk pada inovasi yang dapat menanggulangi dampak
lingkungan, yang juga sejalan dengan pencapaian tujuan lingkungan organisasi dan
menghasilkan manfaatnya bagi lingkungan. Kinerja manajemen yang ramah lingkungan
merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan komitmen lingkungan karyawan,
dengan demikian mendorong kemauan pegawai untuk terlibat dalam inovasi ramah
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
25
https://glosains.greenpublisher.id
lingkungan. Hal lainnya, upaya ramah lingkungan dapat memberikan manfaat dan ide
kreatif untuk produk atau proses ramah lingkungan yang dapat menciptakan iklim
perusahaan untuk inovasi. Dalam konteks ini, manager perusahaan harus mendorong
pegawai untuk menjadi kreatif, tanpa takut gagal untuk inovasi produk atau proses ramah
lingkungan (Chowhan, 2016).
Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait Green Innovation, beberapa peneliti
menyatakan bahwa perekrutan sumber daya manusia ramah lingkungan meningkatkan
daya tarik organisasi dalam hal pengelolaan lingkungan, sebab mempekerjakan pekerja
yang sejalan dengan nilai ramah lingkungan akan membuat pekerja terlibat dalam
kegiatan yang lebih ramah lingkungan. Karyawan dengan tingkat kemampuan yang tinggi
dan kepekaan lingkungan dapat menciptakan ide-ide yang lebih berguna dan ide baru
untuk pengelolaan lingkungan, sehingga meningkatkan Green Innovation organisasi.
Dengan demikian, organisasi harus mempekerjakan pegawai yang aktif berpartisipasi
dalam praktik lingkungan untuk menciptakan dan mempertahankan Green Innovation
(Renwick, Redman, & Maguire, 2013).
Berpijak dari uraian peran penting Green Human Resource Management
(GHRM), Green Human Capital, dan Green Innovation tersebut dalam pencapaian
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan pada lingkungan bisnis, penulis tertarik
mengangkat dan mengembangkan penelitian pada PT Mitrakarya Cipta Gemilang yang
memiliki fokus pengembangan bisnis berkelanjutan yang mengedepankan teknologi
ramah lingkungan pada proses operasinoal di sejumlah unit bisnisnya. Prinsip
diversifikasi bisnis merupakan filosofi kunci dimana sejumlah proyek yang ditangani
diantaranya pembangkit listrik tenaga surya, smelter nikel ramah dengan teknologi ramah
lingkungan dan perkebunan jagung berteknologi tinggi yang terintegrasi dengan
peternakan sapi.
Proyek pembangkit listrik tenaga surya berfokus pada pengembangan
pembangkit listrik tenaga surya di beberapa lokasi di Indonesia, dimana saat ini
perusahaan sedang dalam proses pengembangan konseptual hingga 100 MW proyek
pembangkit listrik tenaga surya di Kalimantan Timur guna mendukung target New Zero
Emission Indonesia pada tahun 2060. Diikuti proyek berikutnya perkebunan jagung
dengan konsep pertanian jagung dengan teknologi precision farming. Kehadiran proyek
yang didukung dengan fasilitas yang canggih diharapkan turut membantu membangun
industrialisasi dan infrastruktur daerah serta menumbuhkan inovasi di sektor pertanian.
Proyek selanjutnya adalah peternakan sapi untuk peternak lokal. Kehadiran proyek ini
memberikan fasilitas peternakan untuk menampung hingga 200 ekor sapi, dimana
anggota yang merupakan peternak lokal diharapkan mendapatkan fasilitas, pengetahuan,
dan tempat belajar memelihara dan meningkatkan kelangsungan hidup ternak. Terakhir
yakni proyek smelter nikel yang dibangun dengan konsep smelter nikel ramah
lingkungan. Pabrik peleburan ini diharapkan memiliki kapasitas produksi 22.000 MT
nikel per tahun. Jalur produksi Reduction-Kiln Electric Furnace (RKEF) 2 x 48 MVA
dibangun untuk mencapai kapasitas produksi nikel yang dibutuhkan. Seluruh proyek-
proyek tersebut dapat menjadi bisnis berkelanjutan jika didukung dan disinergikan oleh
manajemen strategis Green Human Resource Management, Green Human Capital, Green
Innovation untuk mencapai peningkatan Environmental Performance.
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
26
https://glosains.greenpublisher.id
Penelitian ini mengacu pada jurnal utama dan beberapa artikel pendukung,
dimana artikel utama berdasarkan studi (Song et al., 2021) yang bertajuk Effect of green
human resources management and managerial environmental concern on Green
Innovation. Berikutnya digabungkan dengan artikel pendukung hasil studi (Fang, Shi,
Gao, & Li, 2022) yang berjudul The mediating role of Green Innovation and green
culture in the relationship between green human resource management and
environmental performance, berikut beberapa jurnal lainnya untuk uji korelasi antar
variabel yang diteliti. Beberapa ringkasan artikel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
GHRM
GI
GHC
EP
Song et al.,
(2020)
Effect of green human resources
management and managerial
environmental concern on Green
Innovation.
Fang et al,
(2022)
The mediating role of Green
Innovation and green culture in
the relationship between green
human resource management and
environmental performance,
(Joong, Gon,
Choi, &
Phetvaroon,
2019)
International Journal of
Hospitality Management The
effect of green human resource
management on hotel employees
eco- friendly behavior and
environmental performance
Metode Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji lebih jauh bagaimana pengaruh Green
Human Resource Management, Green innovation, Green Human Capital terhadap
Environmental Performance melalui Green Innovation dan Green Human Capital pada
PT Mitrakarya Cipta Gemilang. Karena pentingnya mencapai keunggulan kompetitif
untuk bisnis yang berkelanjutan. Selain itu PT Mitrakarya Cipta Gemilang menyadari
pentingnya pembangunan yang ramah lingkungan untuk sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dengan demikian dilakukan penelitian yang bertujuan menelaah sejauh mana variabel-
variabel yang berkaitan dengan praktik GHRM dapat mendukung peningkatan
Environmental Performance melalui pengujian hipotesis.
Pengembangan pelitian ini merujuk pada temuan studi Song et al., (2020); Fang
et al., (2022); Hao et al., (2020) dan (Joong et al., 2019)dengan menggunakan metode
penelitian yang akan dilakukan yakni pendekatan kuantitatif, selanjutnya disajikan
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
27
https://glosains.greenpublisher.id
dalam bentuk narasi. Menurut Sugiyono (2018) penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang dipergunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dengan teknik
pengambilan sampel secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang sudah ditentukan.
Objek penelitian ini semua karyawan merupakan komponen analisis yang terdiri
dari beberapa unit bisnis meliputi pembangkit listrik tenaga surya, perkebunan jagung
berteknologi tinggi yang terintegrasi dengan peternakan sapi serta smelter nikel yang
berlokasi dibeberapa wilayah. PT Mitrakarya Cipta Gemilang merupakan perusahaan
yang bergerak beberapa sektor unit bisnis. Desain penelitian yang diteliti memiliki
keunikan pengujian hipotesis untuk menganalisis pengaruh Green Human Resource
Management, Green Innovation, Green Human Capital terhadap Environmental
Performance melalui Green Innovation dan Green Human Capital. Rancangan penelitian
mengunakan Hypotesis testing untuk menguji hipotesis antar variabel.
Pengumpulan data primer dalam penelitian menggunakan dengan teknik
“Kuesioner” dimana butir-butir pernyataan dalam kuesioner berdasarkan teori
penelitian yang relevan dari temuan hasil peneliti terdahulu. Kuesioner adalah
cara pengambilan data dengan menyerahkan daftar pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab oleh responden (Sugiyono, 2018). Penulis mendesain
kuesioner dengan menggunakan google form kemudian dibagikan secara online
melalui whatsapp dan sosial media lainnya.
Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
Mitrakarya Cipta Gemilang pada periode November Desember 2022. Merujuk
teori Sugiyono (2018) mengungkapkan bahwa populasi adalah bagian generalisasi
yang memiliki obyek atau subyek serta memiliki kualitas dan sifat tertentu yang
diputuskan oleh peneliti untuk dipelajari, untuk diambil kesimpulannya.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi responden ini merupakan suatu proses mendeskripsikan para responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan. Pada penelitian didapat sebanyak 228
responden dimana hasil ini diketahui dari jumlah hasil penyebaran kuesioner.
Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah pria yang
terdiri dari 126 responden atau 55,3% dari total responden. Selain itu terdapat 102
responden atau 44,7% dari total responden yang merupakan wanita.
Tabel 2. Profil Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Pria
126
55.3%
Wanita
102
44.7%
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
28
https://glosains.greenpublisher.id
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Usia Responden
Berdasarkan Tabel 14, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berusia antara
31-40 tahun yang terdiri dari 108 responden atau 47,4% dari total responden. Selain itu
terdapat 58 responden (25,4%) dengan usia 41-50 tahun, 37 responden (16,2%) dengan
usia 20-30 tahun dan 25 responden (11%) dengan usia lebih dari 50 tahun.
Tabel 3. Profil Responden Menurut Usia
Usia
Frekuensi
Persentase
20-30 Tahun
37
16.2%
31-40 Tahun
108
47.4%
41-50 Tahun
58
25.4%
> 50 tahun
25
11.0%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Pengalaman Kerja Responden
Berdasarkan Tabel 15, dapat dilihat bahwa mayoritas responden telah memiliki
pengalaman kerja selama 6-10 tahun yang terdiri dari 84 responden atau 36,8% dari total
responden. Selain itu terdapat 62 responden (27,2%) dengan pengalaman 11-15 tahun, 38
responden (16,7%) lebih dari 20 tahun, 30 responden (13,2%) dan 14 responden (6,1%)
dengan pengalaman 15-20 tahun.
Tabel 4. Profil Responden Menurut Pengalaman Kerja
Pengalaman
Frekuensi
Persentase
1-5 Tahun
30
13.2%
6-10 tahun
84
36.8%
11-15 Tahun
62
27.2%
15-20 Tahun
14
6.1%
> 20 Tahun
38
16.7%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Posisi Responden
Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian
ini adalah sales manager yang terdiri dari 78 responden atau 34,2% dari total responden.
Selain itu terdapat 72 responden (31,6%) finance manager, 50 responden (21,9%) HR
manager dan 28 responden (12,3%) IT manager.
Tabel 5. Profil Responden Berdasarkan Posisi
Posisi
Frekuensi
Persentase
IT Manager
28
12.3%
HR Manager
50
21.9%
Finance Manager
72
31.6%
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
29
https://glosains.greenpublisher.id
Sales Manager
78
34.2%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Pendidikan Responden
Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang terdiri dari
159 responden (69,7%) memiliki pendidikan sarjana. Selain itu terdapat 54 responden
(23,7%) dengan pendidikan magister, 10 responden (4,4%) diploma dan 5 responden
(2,2%) SMA.
Tabel 6. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Pengalaman
Frekuensi
Persentase
SMA
5
2.2 %
Diploma
10
4.4 %
Sarjana
159
69.7 %
Magister
54
23.7 %
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Ukuran Perusahaan Responden
Berdasarkan Tabel 18, mayoritas responden dalam penelitian ini bekerja pada
perusahan dengan ukuran 501-1000 karyawan yang terdiri dari 90 responden atau 39,5%
dari total responden. Selain itu tedapat 53 responden (23,2%) dengan ukuran perusahaan
201-500, 49 responden (21,5%) 50-100, 25 responden (11%) dengan ukuran kurang dari
50 karyawan, 7 responden (3,1%) 101-200 karyawan dan 4 responden (1,8%) dengan
ukuran lebih dari 1000 karyawan.
Tabel 7. Profil Responden Berdasarkan Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan
Frekuensi
Persentase
< 50
25
11.0%
50-100
49
21.5%
101-200
7
3.1%
201-500
53
23.2%
501-1000
90
39.5%
> 1000
4
1.8%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Usia Perusahaan Responden
Berdasarkan Tabel 19, dapat dilihat bahwa mayoritas usia perusahaan responden
adalah 6-10 tahun yang terdiri dari 115 responden atau 50,4% dari total responden. Sleain
itu terdapta 60 responden (26,3%) dengan usia perusahaan lebih dari 15 tahun, 31
responden (13,6%) dengan usia 2-5 tahun, 19 responden (8,3%) dengan usia 11-15 tahun
dan 3 responden (1,3%) dengan usia kurang dari 2 tahun.
Tabel 8. Profil Responden Berdasarkan Usia perusahaan
Usia Perusahaan
Frekuensi
Persentase
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
30
https://glosains.greenpublisher.id
< 2 Tahun
3
1.3%
2-5 Tahun
31
13.6%
6-10 Tahun
115
50.4%
11-15 Tahun
19
8.3%
> 15 Tahun
60
26.3%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Jenis Perusahaan Responden
Berdasrkan Tabel 20, dapat dilihat bahwa mayoritas jenis perusahaan adalah
milik pribadi yang terdiri dari 190 responden atau 83.3 % dari total responden. Selain itu
terdapat 19 responden (8,3%) lainnya, 12 responden (5,3%) Joint Venture dan 7
responden (5,3%) didanai asing.
Tabel 9. Profil Responden Berdasarkan Jenis Perusahaan
Jenis Perusahaan
Frekuensi
Persentase
Milik Pribadi
190
83.3%
Didanai Asing
7
3.1%
Joint Venture
12
5.3%
Lainnya
19
8.3%
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan suatu data secara terperinci. Pengujian statistik deskriptif pada
penelitian ini, ditinjau berdasarkan dengan nilai mean dan standar deviasi, dimana nilai
mean merupakan nilai-rata-rata dari jawaban responden, sedangkan nilai standar deviasi
menunjukkan variasi dari jawaban responden (sekaran dan Bougie, 2016). Jika nilai dari
standar deviasi diperoleh semakin mendekati nilai nol, artinya jawaban dari responden
semakin tidak bervariasi, namun, jika standar deviasi yang diperoleh semakin menjauhi
nilai nol, artinya jawaban dari responden semakin bervariasi, berikut merupakan hasil
perhitungan statistik deskriptif dari setiap variabel yang dijelaskan melalui rata-rata
(mean) dan standar deviasi.
Tabel 10. Statistik Deskriptif GHRM
Indikator
Mean
Std Deviasi
Seleksi karyawan yang mengerti standar lingkungan
3.9079
.84234
Daya tarik seleksi karyawan adalah komitmennya terhadap
lingkungan
4.0351
.68244
Adanya pelatihan tentang lingkungan untuk karyawan
3.9561
.78410
Adanya pelatihan tentang lingkungan untuk manager
3.9649
.78454
Evaluasi manager melingkupi kinerja lingkungan
3.4912
.99996
Evaluasi karyawan melingkupi kinerja lingkungan
3.4561
1.02084
Kompensasi yang diberikan berdasarkan kinerja terhadap
3.3728
1.06880
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
31
https://glosains.greenpublisher.id
lingkungan
Green Human Resource Management
3.7406
.68729
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Nilai rata-rata untuk variabel Green Human Resource Management adalah
3.7406 yang menunjukan responden dalam penelitian ini merasakan para perusahaan
telah menerapkan Green Human Resource Management dengan baik. Nilai rata-rata
tertinggi adalah 4.0351 yang menunjukan daya tarik seleksi karyawan adalah
komitmennya terhadap lingkungan. Nilai rata-rata terendah adalah 3.4561 yang
menunjukan responden merasa Evaluasi karyawan cukup melingkupi kinerja lingkungan.
Tabel 11. Statistik Deskriptif Green Human Capital
Indikator
Mean
Std Deviasi
Manager di perusahaan mendukung penuh karyawannya
untuk mencapai tujuan perlindungan lingkungan
4.3772
.68193
Kompetensi karyawan terhadap kelestarian lingkungan di
perusahaan lebih baik daripada pesaing utamanya
3.6798
.78988
Tingkat kooperatif kerja tim tentang pelestarian lingkungan
di perusahaan lebih baik daripada pesaing utamanya
3.7325
.67256
Green Human Capital
3.9298
.55350
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Variabel Green Human Capital memiliki rata sebesar 3.9298 perusahaan telah
memiliki Green Human Capital yang baik . Nilai rata-rata tertinggi adalah 4.3772 yang
menunjukan bahwa responden setuju bahwa manager di perusahaan mendukung penuh
karyawannya untuk mencapai tujuan perlindungan lingkungan. Sementara itu nilai rata-
rata terendah adalah 3.6798 yang menunjukan responden setuju kompetensi karyawan
terhadap kelestarian lingkungan di perusahaan lebih baik daripada pesaing utamanya.
Tabel 12. Statistik Deskriptif Green Innovation
Indikator
Mean
Std Deviasi
Perusahaan menggunakan jumlah bahan paling sedikit
dalam menyusun dan melakukan pengembangan atau
desain produk
4.2368
.83220
Perusahaan berhati-hati mempertimbangan apakah produk
mudah di daur ulang, digunakan kembali, dan mudah
terurai dalam melakukan pengembangan atau desain produk
4.5263
.70505
Proses manufaktur perusahaan efektif mengurangi emisi zat
atau limbah berbahaya
4.3553
.74569
Proses manufaktur perusahaan mengurangi konsumsi air,
listrik, batu bara atau minyak
4.1447
.76896
Proses manufaktur perusahaan mengurangi penggunaan
bahan mentah
4.0175
.81270
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
32
https://glosains.greenpublisher.id
Green Innovation
4.2561
.65383
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Nilai rata-rata untuk variabel Green innovation adalah 4.2561 yang menunjukan
responden merasakan perusahaan memiliki Green innovation yang baik . Nilai rata-rata
tertinggi adalah 4.5263 yang menunjukan Perusahaan berhati-hati mempertimbangan
apakah produk mudah di daur ulang, digunakan kembali, dan mudah terurai dalam
melakukan pengembangan atau desain produk. Sementara itu nilai rata-rata terendah
adalah 4.0175 yang menunjukan Proses manufaktur perusahaan mengurangi penggunaan
bahan mentah.
Tabel 13. Statistik Deskriptif Environmental Performance
Indikator
Mean
Std Deviasi
Adanya inisiatif pengendalian polusi di perusahaan
4.4123
.75456
Adanya penggunaan teknologi ramah lingkungan
4.6140
.65717
Adanya kemitraan dengan organisasi dan pemasok yang
ramah lingkungan
3.6930
.74061
Environmental Performance
4.2398
.53192
Sumber: Data Primer diolah. 2022
Nilai rata-rata untuk variabel Environmental performance adalah 4.2398 yang
menunjukan responden merasakan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Nilai rata-rata
tertinggi adalah 4.6140 yang menunjukan perusahaan menggunakan teknologi ramah
lingkungan. Sementara itu nilai rata-rata terendah adalah 3.6930 yang menunjukan
Adanya kemitraan dengan organisasi dan pemasok yang ramah lingkungan.
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik,
dengan menggunakan analisis struktural, karena menurut (sekaran dan Bougie, 2016),
metode ini dapat memprediksi perubahan-perubahan dalam variabel terikat (dependen)
yang dikaitkan dengan perubahan yang terjadi pada variabel tidak terikat (independen).
Batas toleransi kesalahan yang digunakan adalah 5 % (α=0,05) dengan dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut:
Jika p-value <0,05 maka Hₒ ditolak artinya, terdapat pengaruh yang signifikan.
Kesimpulan yang ambil, keputusan hipotesis diterima.
Jika p-value > 0.05 maka Hₒ diterima artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan, kesimpulan yang ambil, keputusan hipotesis ditolak.
Tabel 14. Hasil Pengujian Hipotesis
Indikator
Koefisien
P-Value
Keputusan
H1 : Terdapat Pengaruh dari GHRM
terhadap Green Human Capital
0.561
0.000
H1
Didukung
H2 : Terdapat Pengaruh dari GHRM
terhadap Green Innovation
0.049
0.271
H2 Gagal
Didukung
H3 : Terdapat Pengaruh dari GHRM
0.078
0.079
H3 Gagal
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
33
https://glosains.greenpublisher.id
terhadap Environmental Performance
Didukung
H4 : Terdapat Pengaruh Green Human
Capital terhadap Green Innovation
0.484
0.000
H4
Didukung
H5 : Terdapat Pengaruh Green Human
Capital terhadap Environmental
Performance
0.591
0.010
H5
Didukung
H6 : Terdapat Pengaruh Green Innovation
terhadap Environmental Performance
0.679
0.000
H6
Didukung
H7 : Terdapat pengaruh dari GHRM
terhadap Environmental Performance
dengan mediasi Green Human Capital
0.084
0.014
H7
Didukung
H8: Terdapat pengaruh dari GHRM terhadap
Environmental Performance dengan mediasi
Green Innovation
0.033
0.273
H8 Gagal
Didukung
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 menguji pengaruh dari GHRM terhadap Green Human Capital
dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:
H
o
1 : Tidak terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Green Human Capital
H
1
: Terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Green Human Capital
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel GHRM
terhadap Green Human Capital adalah sebesar 0.000, dengan nilai koefisien sebesar
0.561 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel kurang dari batas toleransi kesalahan
(0.05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
GHRM terhadap Green Human Capital sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini
dapat didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 menguji pengaruh pengaruh dari GHRM terhadap Green Innovation
dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:
H
o
2 : Tidak terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Green Innovation
H
2
: Terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Green Innovation
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel GHRM
terhadap Green Innovation adalah sebesar 0.271 dengan nilai koefisien sebesar 0.049
yang berarti bahwa nilai signifikan variabel lebih dari batas toleransi kesalahan (0.05).
Hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
GHRM terhadap Green Innovation sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini gagal
didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 3
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
34
https://glosains.greenpublisher.id
Hipotesis 3 menguji pengaruh pengaruh dari GHRM terhadap Environmental
Performance dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai
berikut:
H
o
3 : Tidak terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance
H
3
: Terdapat Pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel GHRM
terhadap Environmental Performance adalah sebesar 0.079 dengan nilai koefisien
sebesar 0.078 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel lebih dari batas toleransi
kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari GHRM terhadap Environmental Performance sehingga hipotesis ketiga
dalam penelitian ini gagal didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis 4 menguji pengaruh pengaruh dari Green Human Capital terhadap
Green Innovation dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai
berikut:
H
o
4 : Tidak terdapat Pengaruh Green Human Capital Terhadap Green Innovation
H
4
: Terdapat Pengaruh Green Human Capital Terhadap Green Innovation
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel Green
Human Capital terhadap Green Innovation adalah sebesar 0.000 dengan nilai koefisien
sebesar 0.484 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel kurang dari batas toleransi
kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari Green Human Capital Terhadap Green Innovation sehingga hipotesis
keempat dalam penelitian ini dapat didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 5
Hipotesis 5 menguji pengaruh pengaruh dari Green Human Capital terhadap
Environmental Performance dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
sebagai berikut:
H
o
5 : Tidak terdapat Pengaruh Green Human Capital Terhadap Environmental
Performance
H
5
: Terdapat Pengaruh Green Human Capital Terhadap Environmental Performance
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel Green
Human Capital terhadap Environmental performance adalah sebesar 0.010 dengan nilai
koefisien sebesar 0.591 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel kurang dari batas
toleransi kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari Green Human Capital Terhadap Environmental Performance
sehingga hipotesis kelima dalam penelitian ini dapat didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 6
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
35
https://glosains.greenpublisher.id
Hipotesis 6 menguji pengaruh pengaruh dari Green Innovation terhadap
Environmental Performance dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
sebagai berikut:
H
o
6 : Tidak terdapat Pengaruh Green Innovation terhadap Environmental Performance
H
6
: Terdapat Pengaruh Green Innovation Terhadap Environmental Performance
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel Green
Innovation terhadap Environmental Performance adalah sebesar 0.000 dengan nilai
koefisien sebesar 0.679 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel kurang dari batas
toleransi kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari Green Innovation terhadap Environmental Performance sehingga
hipotesis keenam dalam penelitian ini dapat didukung.
Hasil Pengujian Hipotesis 7
Hipotesis 7 menguji pengaruh GHRM terhadap Environmental Performance
dengan mediasi Green Human Capital dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) sebagai berikut:
H
o
7 : Tidak Terdapat pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance
dengan mediasi Green Human Capital
H
7
:
Terdapat pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance dengan
mediasi Green Human Capital
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel GHRM
terhadap Environmental Performance dengan mediasi Green Human Capital adalah
sebesar 0.014 dengan nilai koefisien sebesar 0.084 yang berarti bahwa nilai signifikan
variabel kurang dari batas toleransi kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa
GHRM terhadap Environmental Performance dengan mediasi Green Human Capital
sehingga hipotesis ketujuh dalam penelitian ini dapat didukung. Adapun dari hasil uji
mediasi diketahui bahwa nilai pengaruh langsung dari GHRM terhadap Environmental
Performance adalah tidak signifikan, sementara pengaruh tidak langsung dengan
menggunakan variabel Green Human Capital adalah signifikan dengan pengaruh positif.
Oleh karena itu dikarenakan pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance
hanya dilakukan melalui Green Human Capital, maka mediasi dari GHC adalah bentuk
mediasi penuh atau full mediation.
Hasil Pengujian Hipotesis 8
Hipotesis 8 menguji pengaruh GHRM terhadap Environmental Performance
dengan mediasi Green Innovation dengan bunyi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) sebagai berikut:
H
o
8
:
Tidak Terdapat pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance
dengan mediasi Green Innovation
H
8
: Terdapat pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance dengan
mediasi Green Innovation
Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan variabel GHRM
terhadap Environmental Performance dengan mediasi Green Innovation adalah sebesar
0.273 dengan nilai koefisien sebesar 0.033 yang berarti bahwa nilai signifikan variabel
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
36
https://glosains.greenpublisher.id
lebih dari batas toleransi kesalahan (0.05). Hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat
pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance dengan mediasi Green
Innovation sehingga hipotesis kedelapan dalam penelitian ini gagal untuk didukung.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hipotesis pertama menguji pengaruh dari GHRM terhadap Green Human
Capital. Hasil penelitian menunjukan bahwa GHRM memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Green Human Capital. Hal ini menunjukkan praktek yang baik dari
GHRM yang dilakukan sebuah perusahaan akan mendorong penciptaan green human
capital yang lebih baik. GHRM akan dapat menjadi panduan bagi prilaku ramah
lingkungan dari karyawan yang lebih konsisten sesuai dengan tujuan lingkungan dari
perusahaan (Harvey, Williams, & Probert, 2013). Adanya praktek GHRM juga akan
mendorong karyawan dan memberikan informasi dan umpan balik terhadap karyawan
terkait dengan peningkatan keahlian dan juga pengetahuan karyawan terkait lingkungan
yang berkontribusi terhadap pembentukan Green Human Capital. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Song (2020) yang menunjukan terdapat pengaruh
dari GHRM terhadap Green Human Capital.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa GHRM tidak memiliki
pengaruh terhadap Green Innovation. Hal ini menunjukan bahwa GHRM bukanlah faktor
yang dapat meningkatkan Green Innovation. Menurut Song (2020) praktek GHRM akan
meningkatkan keahlian dan pengetahuan terhadap karyawan terkait lingkungan yang
akhirnya akan mendorong inovasi terkait lingkungan dari karyawan. Namun penelitian ini
menunjukan tidak terdapat pengaruh dari GHRM terhadap Green Innovation, dimana hal
ini dapat terjadi karena tidak semua responden dalam penelitian ini dapat memiliki waktu
untuk memikirkan inovasi dan hanya melakukan pekerjaan rutin yang memang menjadi
tanggung jawabnya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Song (2020) yang menunjukan adanya pengaruh GHRM terhadap Green Innovation.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa GHRM tidak memiliki
pengaruh terhadap Environmental Performance. Hal ini menunjukan bahwa GHRM
bukanlah faktor yang dapat mendorong kinerja terkait lingkungan dari karyawan.
Praktek-praktek HRM seperti evaluasi kinerja ramah lingkungan dan juga pelatihan
ramah lingkungan diharapkan akan menghasilkan kinerja lingkungan perusahaan yang
lebih baik. Namun hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh dari
GHRM terhadap Environmental Performance. Hal ini dapat terjadi karena konsep dari
GHRM ini masih relatif baru untuk karyawan dan perusahaan di Indonesia. Hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fang et al
(2022) yang menunjukan adanya pengaruh dari GHRM terhadap Environmental
Performance.
Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan adanya pengaruh dari Green
Human Capital terhadap Environmental performance. Hal ini menunjukkan Green
Human Capital akan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan khususnya terkait
kinerja lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena ketika perusahaan memiliki Green
Human Capital yang tinggi, hal tersebut menunjukan karyawan memiliki kemampuan,
keahlian dan juga pengetahuan terkait lingkungan sehingga akan mendorong kinerja
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
37
https://glosains.greenpublisher.id
lingkungan yang juga baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
alnacef dan Alhajjar (2015) yang menunjukan adanya pengaruh dari human capital
terhadap Environmental performance dari perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukan adanya pengaruh dari Green
Innovation terhadap Environmental Performance. Hal ini menunjukan bahwa ketika
perusahaan memiliki inovasi ramah lingkungan yang baik, maka hal tersebut akan
mendorong kinerja terkait lingkungan yang juga baik. Hal ini dapat terjadi karena dengan
adanya penerapan ramah lingkungan yang baik, perusahaan akan menerapkan proses
produksi, inovasi produk yang ramah lingkungan akan mengurangi dampak negatif dari
lingkungan sehingga berdampak pada kinerja lingkungan. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fang et al (2022) yang menunjukkan adanya pengaruh
dari Green Innovation terhadap Enviromental performance.
Hasil pengujian hipotesis ketujuh menunjukan bahwa Green Human Capital
dapat memediasi pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance. Hal ini
dapat terjadi karena GHRM akan menyediakan praktek seperti pelatihan dan juga insentif
atau kebijakan yang terkait lingkungan dan hal tersebut akan mendorong penciptaan
Green Human Capital yang lebih tinggi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
lingkungan dari perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Song et al
(2022) dan juga Alhajjar (2015) yang menunjukan adanya mediasi Green Human Capital
terhadap pengaruh GHRM terhadap kinerja perusahaan terkait lingkungan.
Hasil pengujian hipotesis terakhir menunjukan bahwa Green Innovation tidak
dapat memediasi pengaruh dari GHRM terhadap Environmental Performance. Hal ini
dapat terjadi karena GHRM tidak memiliki pengaruh langsung terhadap Green
Innovation. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Song et al (2022) dan
juga Fang et al (2022) yang menunjukan adanya mediasi Green Innovation terhadap
pengaruh GHRM terhadap Environmental Performance.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian analisis pada pembahasan bab sebelumnya untuk
mengkaji “Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human Capital dan
Green Innovation terhadap Environmental Performance melalui Green Human Capital
dan Green Innovation pada MMS Group Indonesia”, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah:
Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari GHRM terhadap Green Human
Capital, Tidak terdapat pengaruh positif dari GHRM terhadap Green Innovation, Tidak
terdapat pengaruh positif dari GHRM terhadap Environmental Performance, Terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari Green Human Capital terhadap Green Innovation,
Terdapat pengaruh positif dan signifikan Green Human Capital terhadap Environmental
Performance, Terdapat pengaruh positif dan signifikan Green Innovation terhadap
Environmental Performance, Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari GHRM
terhadap Environmental Performance di mediasi Green Human Capital, Tidak terdapat
pengaruh positif dari GHRM terhadap Environmental Performance di mediasi Green
Innovation.
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
38
https://glosains.greenpublisher.id
Bibliography
Chen, Yu Shan, & Chang, Ke Chiun. (2013). The nonlinear effect of green innovation on
the corporate competitive advantage. Quality & Quantity, 47(1), 271286.
https://doi.org/10.1007/s11135-011-9518-x.
Chowhan, James. (2016). Unpacking the black box: understanding the relationship
between strategy, HRM practices, innovation and organizational performance.
Human Resource Management Journal, 26(2), 112133.
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/1748-8583.12097.
del-Castillo-Feito, Cristina, Blanco-González, Alicia, & Hernández-Perlines, Felipe.
(2022). The impacts of socially responsible human resources management on
organizational legitimacy. Technological Forecasting and Social Change, 174,
121274. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.techfore.2021.121274
Fang, Liuyue, Shi, Shengxu, Gao, Jingzu, & Li, Xiayun. (2022). The mediating role of
green innovation and green culture in the relationship between green human
resource management and environmental performance. 125.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0274820.
Fatma, Mobin, Khan, Imran, & Rahman, Zillur. (2019). Striving for legitimacy through
CSR: an exploration of employees responses in controversial industry sector. Social
Responsibility Journal, 15(7), 924938. https://doi.org/10.1108/SRJ-07-2017-0116.
Freudenreich, Birte, Lüdeke-Freund, Florian, & Schaltegger, Stefan. (2020). A
Stakeholder Theory Perspective on Business Models: Value Creation for
Sustainability. Journal of Business Ethics, 166(1), 318.
https://doi.org/10.1007/s10551-019-04112-z.
Guerci, Marco, & Carollo, Luca. (2016). A paradox view on green human resource
management: insights from the Italian context. The International Journal of Human
Resource Management, 27(2), 212238.
https://doi.org/10.1080/09585192.2015.1033641.
Harvey, Geraint, Williams, Karen, & Probert, Jane. (2013). Greening the airline pilot:
HRM and the green performance of airlines in the UK. The International Journal of
Human Resource Management, 24(1), 152166.
https://doi.org/10.1080/09585192.2012.669783.
III, Harry J. Van Buren. (2020). The value of including employees: a pluralist perspective
on sustainable HRM. Employee Relations: The International Journal.
Joong, Yong, Gon, Woo, Choi, Hyung min, & Phetvaroon, Kullada. (2019). International
Journal of Hospitality Management The e ff ect of green human resource
management on hotel employees eco- friendly behavior and environmental
performance. International Journal of Hospitality Management, 76(August 2017),
8393. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2018.04.007
Kaufman, Bruce E., Barry, Michael, Wilkinson, Adrian, & Gomez, Rafael. (2021).
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
p-ISSN 2798-4125 e- 2798-4311
39
https://glosains.greenpublisher.id
Alternative balanced scorecards built from paradigm models in strategic HRM and
employment/industrial relations and used to measure the state of employment
relations and HR system performance across U.S. workplaces. Human Resource
Management Journal, 31(1), 6592. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/1748-
8583.12271.
Lei, Hui, Khamkhoutlavong, Mathida, & Le, Phong Ba. (2021). Fostering exploitative
and exploratory innovation through HRM practices and knowledge management
capability: the moderating effect of knowledge-centered culture. Journal of
Knowledge Management, 25(8), 19261946. https://doi.org/10.1108/JKM-07-2020-
0505.
Longoni, Annachiara, Luzzini, Davide, & Guerci, Marco. (2018). Deploying
Environmental Management Across Functions: The Relationship Between Green
Human Resource Management and Green Supply Chain Management. Journal of
Business Ethics, 151(4), 10811095. https://doi.org/10.1007/s10551-016-3228-1.
Mariappanadar, Sugumar, Maurer, Iris, Kramar, Robin, & Muller-Camen, Michael.
(2022). Is it a sententious claim? An examination of the quality of occupational
health, safety and well-being disclosures in global reporting initiative reports across
industries and countries. International Business Review, 31(2).
https://doi.org/10.1016/j.ibusrev.2021.10.
Ren, Shuang, Tang, Guiyao, & Jackson, Susan. (2018). Green human resource
management research in emergence: A review and future directions. Asia Pacific
Journal of Management, 35(3), 769803. https://doi.org/10.1007/s10490-017-9532-
1.
Renwick, Douglas W. S., Redman, Tom, & Maguire, Stuart. (2013). Green Human
Resource Management: A Review and Research Agenda*. International Journal of
Management Reviews, 15(1), 114. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1468-
2370.2011.00328.x.
Roscoe, Samuel, Subramanian, Nachiappan, Jabbour, Charbel J. C., & Chong, Tao.
(2019). Green human resource management and the enablers of green organisational
culture: Enhancing a firm’s environmental performance for sustainable development.
Business Strategy and the Environment, 28(5), 737749.
https://doi.org/https://doi.org/10.1002/bse.2277.
Silva, Samanthi, Nuzum, Anne Katrin, & Schaltegger, Stefan. (2019). Stakeholder
expectations on sustainability performance measurement and assessment. A
systematic literature review. Journal of Cleaner Production, 217, 204215.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.01.203.
Silveira Ramalho, Thiago, & de Fátima Martins, Maria. (2022). Sustainable Human
Resource Management in the Supply Chain: A new framework. Cleaner Logistics
and Supply Chain, 5, 100075.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.clscn.2022.100075.
Song, Wenhao, Yu, Hongyan, & Xu, Hiu. (2021). Effects of green human resource
Pengaruh Green Human Resource Management, Green Human
Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental
Performance Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation
Pada Pt Mitrakarya Cipta Gemilang
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
40
https://glosains.greenpublisher.id
management and managerial environmental concern on green innovation. 24(3),
951967. https://doi.org/10.1108/EJIM-11-2019-0315.
Sun, Chengwu. (2020). The Research and Evaluation of Customer Relationship
Management and Social Responsibility on Competitive Advantage. 3410.
Tang, Guiyao, Chen, Yang, Jiang, Yuan, Paillé, Pascal, & Jia, Jin. (2018). Green human
resource management practices: scale development and validity. Asia Pacific
Journal of Human Resources, 56(1), 3155.
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/1744-7941.12147.
Xu, Feng Zeng, Zhang, Yun, Yang, Huixin, & Wu, Bob T. (2020). Sustainable HRM
through Improving the Measurement of Employee Work Engagement : Third-Person
Rating Method. 122.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License.