Pengaruh Komitmen, Kemampuan dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai
Ita Lailasari 34
Keywords: Values, Character, Learning
Pendahuluan
Karakter adalah ciri khas seseorang yang menggambarkan jati diri sesungguhnya
(Nikmah, 2018). Setiap orang memiliki karakter dan itu bisa menggambarkan diri
seseorang yang sebenarnya apakah baik atau buruk. Ciri khas seseorang tersebut menjadi
pendorong bagaimana seseorang bersikap, berkata, atau merepon sesuatu. Menurut
Thomas Lickona dalam (PURNAWAN, 2017), karakter merupakan sifat alami seseorang
dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami itu di manifestasikan dalam tindakan
nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati dan
menghargai orang lain dan karakter-karakter mulia lainnya (Julaiha, 2014).
Pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia, karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa (Pratiwi, Suwitri,
& Widowati, 2015). Karakter menjadi suatu nilai dasar yang dapat membangun
kepribadian seseorang (Dini, 2021). Hal tersebut terbentuk baik karena pengaruh hereditas
maupun pengaruh lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan
dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari (Aeni, 2014). Seseorang yang
dapat dikatakan berkarakter baik atau unggul adalah mereka yang selalu berusaha
melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan bahkan terhadap bangsa dan Negara (Mamlu’ah, 2016).
Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 3 menegaskan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Dari rumusan ini terlihat bahwa pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi
kehidupan manusia. Sebab tanpa pendidikan mustahil manusia dapat berkembang dengan
baik. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu
sehingga orang dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku
sesuai kebutuhan.
Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral
dan pendidikan akhlak (Dahlan, 2016). Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya
menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
Dalam pandangan Islam karekter adalah akhlak. Akhlak merupakan salah satu dari
tiga kerangka dasar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping
dua kerangka dasar lainnya, yaitu aqidah dan syariah (Nur Rofi’ah, 2013). Bagian aqidah
(keyakinan), bagian syari’ah (aturan-aturan hukum tentang ibadah dan muamalah), dan
bagian akhlak (karakter). Ketiga bagian ini tidak bisa dipisahkan, tetapi harus menjadisatu
kesatuan yang utuh yang saling memengaruhi. Aqidah merupakan pondasi yang menjadi
tumpuan untuk terwujudnya syariah dan akhlak. Sementara itu, syariah merupakan bentuk
bangunan yang hanya bisa terwujud bila dilandasi oleh aqidah yang benar dan akan
mengarah pada pencapaian akhlak (karakter) yang seutuhnya (Mutia, Widayanti, & Astuti,
2014).
Islam sebagai petunjuk ilahi mengandung implikasi kependidikan yang mampu
membimbing, dan mengarahkan manusia menjadi seoarang mukmin, muslim, muhsin, dan
mutakin melalui proses tahap demi tahap (Alif, 2019). Oleh karena itu, pendidikan yang
bersumber dari nilai-nilai ajaran Islam harus bisa mananamkan atau membentuk sikap
hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut.