KONTRIBUSI DUKUNGAN ORANG TUA
TERHADAP PROSES BELAJAR ANAK DI MASA PANDEMI Rahma Irlian Msc, Minarsi Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu Email: [email protected], [email protected] |
|
Diterima: 1 Juli 2020 Direvisi: 4 Juli 2020 Disetujui: 8 Juli 2020 |
Abstrak Kontribusi dukungan
orang tua terhadap proses
belajar anak SD.N 54 KAUR
Desa datar lebar 2 kecamatan lungkang kule kabupaten kaur Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kontribusi dukungan orang tua terhadap proses belajar anak di masa pandemic di SD N
54 Kaur Desa Datar Lebar 2 Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasional yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh. Populasi orang tua siswa kelas VI SD N
54 Kaur berjumlah 55
orang tua. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan proportional
Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berdasarkan tingkatan kelas. Pengambilan sampel ini mengunakan rumus solvin dengan taraf kesalahan 10 % adapun jumlah sampel yang diambil yaitu 22 orang. Data
yang di peroleh mengunakan
angket model skala likert, kemudian penyebaran angket dilakukan secara langsung, dengan hasil terdapat 6 responden� (27,2%) memberikan dukungan dengan baik terdapat
8 responden ( 36,4%) memberikan
dukungan yang cukup baik, dan terdapat
8 responden (36%,4) kurang
memberikan dukungan terhadap anak nya. Terdapat 11 responden ( 50%) dengan pola belajar
baik, kemudian terdapat� 6 responden ( 27,3%) dengan pola belajar yang kurang. Hasil uji statistic diperoleh nilai p_ value = 0,041 yang berarti
p_ value <0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi. Kata
Kunci:� Dukungan orang tua, proses
belajar anak dan ���������������������� Pandemic Abstract Contribution of parental support to the learning
process of elementary school children. N 54 KAUR Village flat width 2 subdistrict lungkang kule kaur District This
research was conducted to find out the contribution of parental support to
the learning process of children in the pandemic at SD N 54 Kaur Desa Datar
Lebar 2 District Lungkang
Kule Kaur District. This
research is a quantitative research type correlational that is to know the
existence of influence. The population of parents of grade VI students of SD
N 54 Kaur is 55 parents. Sampling techniques in this study use proportional
Stratified Random Sampling, which is sampling conducted randomly based on
class level. This sampling uses solvin formula with
an error level of 10% as for the number of samples taken is 22 people. The
data obtained using the questionnaire likert scale
model, then the spread of the questionnaire is done directly, with the
results there are 6 respondents (27.2%) provide good support there are 8
respondents ( 36.4%) provide adequate support, and there are 8 respondents
(36%,4) lacking support for their children. There were 11 respondents ( 50%) with good learning patterns, then there were 6
respondents ( 27.3%) with less learning patterns. Statistic test results
obtained a value of p_ value = 0.041 which means p_ value <0.05 then it
can be concluded that Ho was rejected or means that the contribution of
parental support affects the learning patterns of children in the pandemic. Keywords: Parental
support and child learning process |
Pendahuluan
Hampir Kurang Lebih Dua Tahun Dunia kita dihebohkan
dengan Virus yang berasal dari wuhan (Covid-19) (Rahmawati
& Purwanto, 2020). Kehadiran Virus
tersebut maka pemerintah menetapkan semua aktivitas di luar rumah Harus di
berhentikan, termasuk dunia pendidikan. maka dari itu semua pembelajaran di
lakukan di rumah. Pembelajaran daring adalah sistem belajar yang terbuka dan
tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan) yang
dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan
interaksi yang berarti (Astini,
2020). Guru harus
memperhatikan dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun
siswa berada dirumah. Seorang guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran
sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring. Kontribusi orang tua siswa
dalam sistem belajar dirumah ini tidak bisa dipungkiri. Jika Dokter sebagai
garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka orang tua baik ayah maupun ibu
sebagai garda terdepan yang mengawal anak - anaknya tetap belajar dirumah
masing-masing. Mengingat pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak,
penelitian-penelitian yang ada telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil
yang sangat besar dalam kemampuan anak dalam lingkup Pendidikan. Salah satunya
penelitian yang dilakukan (Pratiwi,
2017) dimana penelitian ini
menunjukkan peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar siswa sangatlah
besar. Orang tua yang tidak memperhatikan Pendidikan anaknya dapat menyebabkan
anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya (Valeza,
2017). Sebaliknya, orang tua
yang selalu memberi perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan
belajar mereka dirumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat
dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan
untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang sama (Cahyati
& Kusumah, 2020). Sehingga hasil belajar
atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik. Demikian pula
yang dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa sekolah yang paling utama adalah rumah, peran guru yang
paling berpengaruh adalah orang tua. Oleh karena itu sudah semestinya peran
orang tua sangat besar dalam mendidik anaknya karena seperti yang telah di
jelaskan oleh Ki Hajar Dewantara
tadi, Orang tua adalah salah satu faktor yang memengaruhi motivasi anak
dalam belajar (Eriany,
Hernawati, & Goeritno, 2014).
Hal ini menuntut adanya kontak secara langsung yang dapat diwujudkan dalam
bentuk dukungan orang tua pada anaknya. Diharapkan dengan adanya dukungan orang
tua yang kuat mampu menambah motivasi belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran secara dalam jaringan (daring) di tengah wabah pandemi covid-19.
Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi dukungan dari orang tua terhadap proses belajar anak di masa pandemi
ini.
Dukungan orang tua adalah persepsi seseorang bahwa
dirinya menjadi bagian dari jaringan sosial yang di dalamnya tiap anggotanya
saling mendukung (Hidayah,
2012). Menurut (Bahri
& Nurdin, 2019), dukungan orang tua adalah keberadaan,
kesedihan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh (Maslihah,
2011), mendefinisikan dukungan
orang tua sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang
dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari
individu maupun kelompok. Pada hakekatnya orang tua diharapkan mempu berfungsi
untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang
antara anggota orang tua, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan
dasar orang tua yang harmonis dan bahagia. Hubungan kasih sayang dalam orang
tua merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai
oleh rasa sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab,
pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling memercayai, saling
membina pengertian dan damai dalam rumah tangga (Amri
& Tamsah, 2016). Dukungan orang tua
adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota
orang tua memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Herawati
& Herlambang, 2019).
Belajar merupakan kebutuhan setiap orang sebagai
proses yang bertujuan untuk memahami dan menguasai sesuatu. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka dilakukan usaha dalam belajar yang nantinya akan
didapatkan hasil dari usaha tersebut. Para ahli telah banyak mendefinisikan
pengertian belajar. Bermacam-macam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
tentang pengertian belajar yang tentunya berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tentang dasar berfikir,
keyakinan hidup, pandangan hidup, filsafat dan lain sebagainya dalam merumuskan
pengertian belajar, namun pada hakekatnya adalah sama.Dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 Menurut Doris Lessing (dalam
buku Pembelajaran. (Suardi,
2018) Belajar adalah mengerti
sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi dengan pemahaman yang
berbeda. Menurut (Gunawan,
Paramarta, Mertayasa, Pustikayasa, & Widyanto, 2020)
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal baik dalam
bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
Menurut (Abdurakhman
& Rusli, 2017) Belajar bukan hanya
sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan
koneksi-koneksi atau conditioning
dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan
Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku Psikologi� Pendidikan Belajar adalah suatu
perubahan didalam kepribadian yang�
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa
kecakapan� sikap, kebiasaan, kepandaian
atau suatu pengertian.pendapat dari Hilgard dan Bower (Sirait,
2016) yang mengemukakan bahwa
belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu. Sejalan dengan pendapat tersebut, menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan
yang dilakukan seseorang dalam kurun waktu tertentu sehingga terjadi perubahan
pada dirinya, perubahan yang terjadi bisa bersifat kognitif dari tidak tahu
menjadi tahu, bersifat afektif perubahan tingkah laku, dan bersifat
psikomotorik dari tidak bisa menjadi bisa.
Metode Penelitian
Penelitian ini berdasarkan pendekatannya termasuk
jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional.
Pada penelitian ini memaparkan ada tidaknya kontribusi variabel independen
yaitu dukungan orang tua terhadap variabel
dependen yaitu Proses belajar anak di masa pandemi. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian
yang bermaksud untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya
keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Metode yang
digunakan adalah survei, tekhnik pengambilan data menggunakan angket, skor yang
diperoleh dianalisis menggunakan analisis diskriptif kuantitatif yang
dituangkan dalam bentuk persentase.
Sedangkan menurut Yusuf Penelitian deskritif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi
tertentu, atau memcoba mengambarkan fenomena secara detail.
Penelitian ini juga mengunakan metode korelasi yang
bertujuan untuk menguji pengaruh/nilai kontribusi dua variabel bebas terhadap
satu variabel terikat. penelitian ini terdiri dari Dua variabel, yaitu :� Kontribusi Dukungan orang tua (X1) Dan proses
belajar anak di masa pandemi (X2). selain itu penelitian ini akan
mendeskripsikan� variabel� Kontribusi Dukungan orang tua Terhadap proses
Belajar Anak di masa pandemi. yang akan terungkap melalui� pengolahan data.
Objek/Subjek yang mempunyai Kualitas dan
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya" sehingga populasi dalam penelitian ini
adalah Siswa Kelas VI SD N 54 Kaur�
dengan jumlah populasi sebanyak 55 siswa .
Sementara itu untuk menentukan jumlah besaran sampel
digunakan rumus Slovin sebagai berikut :
�����������������
N�����
�� S=��� ____________
����������������
1+N.e2
Keterangan:
S= sampel
N= populasi
e= derajat ketelitian atau nilai kritis yang di
inginkan (0,05)
Berdasarkan rumus slovin di atas , maka jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat di tentukan sebagai berikut :
S=�� 55
____________�
1+55 �0,052
S=�� 55
� ____________
1+55�0,025
S=���� 55
�� ___________
�������� 2,5
S= 22
Jadi jumlah sampel penelitian sebanyak 24 orang
siswa
Selanjutnya untuk menentukan besarnya jumlah sampel
dari kelas VI A dan VI B digunakan perbandingan antara jumlah tiap kelompok
dibagi jumlah total ( jumlah populasi) dan dikalikan dengan jumlah sampel yang
telah di tetapkan sebelumnya. Dengan rumus sebagai berikut :
Sampel sub kelompok = jumlah masing- masing kelompok
�������
_________________________________�
besar sampel��
������������������������������������������������������������
Jumlah total
Kelas VI A =���
28
��������������������
________� 22 =� 11,2
���������������������� 55
Kelas VI B =�
27
������������������
__________� 22= 10,8
������������������������� 55
Teknik analisis data untuk� menganalisa�
data� pada� permasalahan�
dan� untuk� membuktikan hasil penelitian tentang
kontribusi dukungan dari orang tua terhadap proses belajar anak di masa
pandemi. Di desa datar lebar 2 kecamatan lungkang kule kabupaten kaur. Maka
peneliti menggunakan teknik analisa sebagai berikut Uji prasyarat analisis data,
Uji normalitas, Uji� normalitas� merupakan�
salah� satu� bagian�
dari� uji persyaratan analisis
data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang
sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya.
Dalam� penelitian� ini�
digunakan� uji� asumsi�
atau� prasyarat menggunakan� uji�
normalitas.� Uji� normalitas�
dimaksudkan� untuk
memperlihatkan� bahwa� sampel�
diambil� dari� populasi�
yang berdistribusi� normal.� Uji�
normalitas� dapat� dilakukan�
dengan� uji histogram, uji
normal� p plot, uji� chi square,�
skewness� dan kurtosis atau
uji� kolmogorovsmirnov.� Langkah�
pengujian� kolmogorov-smirnov
dilakukan menggunakan SPSS 16 dengan melihat hasil output dari uji normalitas
dengan taraf signifikasi 5%. Data berditribusi normal jika probabilitas atau P
> 0,05.51 51Muhammad Ali Gunawan. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan,
Psikologi dan Sosial. h. 67 33 Uji linearitas regresi Untuk menguji linearitas
regresi digunakan rumus-rumus berikut :
52 JK (T) =∑ Z 2 JK seg (A) = (∑ Z 2 n JK(b|α)�� =� b {∑ 𝑌𝑍 − (∑
X) (∑ Y)n JKRes�� = JK(T) - JK(A) � JK (b|α)
Keterangan
:�
JK
(T)��� = Jumlah kuadrat total
JKreg(A)���� = jumlah kuadrat koefisien a
JKreg
(b|α)� = jumlah kuadrat regresi
JKRes��� = jumlah kuadrat sisa
Setelah� itu�
untuk� menguji� signifikansi�
menggunakan� rumus
berikut
ini :
F hitung = RKL seg (b|α) RKL set
Keterangan
:���
RJK(reg)�� = Rata-rata jumlah kuadrat regresi
RJKRes�� = Rata-rata jumlah kuadrat Residu
Langkah� dilakukan�
menggunakan� SPSS� 25�
dengan� melihat
hasil
output dari uji linearitas dengan taraf signifikasi 5%.
Hasil dan Pembahasan
Sekolah Dasar Negeri 54 Kaur ini terletak di Desa
Datar Lebar 2 kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu SDN 54
kaur ini dahulunya bernama SDN 04 Kaur dan berdiri di penghujung desa datar
lebar 2 di samping lapangan sepak
bola desa Datar Lebar 2. Jumlah siswa SDN 54 Kaur
ini setiap tahunnya berjumlah kurang lebih 150 siswa yang mana siswa yang
bersekolah di SD N 54 Kaur ini berasal dari desa Datar Lebar 1 dan desa Datar
Lebar 2.
Karakteristik Responden
Pekerjaan
�������� �����������Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan Orang Tua
�������������������� Siswa di SDN 54 Kaur,
Bengkulu.
Pekerjaan |
Frekuensi (n) |
Persentasi (%) |
Petani |
9 |
41 % |
PNS |
5 |
22,7 % |
Bidan |
3 |
13,6 % |
IRT |
5 |
22,7 % |
Total |
22 |
100 % |
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa terdapat 9 responden (41 %) dengan pekerjaan petani, 5 responden (22,7 %) dengan pekerjaan sebagai PNS, 3 responden (13,6 %) dengan pekerjaan bidan, dan terbanyak 5 responden (22,7 %) sebagai ibu rumah tangga.
Usia
�������������������� Tabel 2. Karakteristik
Responden Berdasarkan Usia Orang Tua Siswa di
�������������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.
Usia |
Frekuensi (n) |
Persentasi (%) |
26-31 |
2 |
9 % |
32-37 |
5 |
22,8 % |
38-43 |
15 |
68,2 % |
Total |
22 |
100% |
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa terdapat 2 responden (9%) dengan usia 26-31 tahun, terdapat 5 responden (22,7%) dengan usia 32-37 tahun, dan terdapat 15 responden (68,2%) dengan usia 38-43 tahun.
Jenis Kelamin
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Orang tua Anak di Desa Datar lebar 2 kec lungkang kule kabupaten kaur provensi
��������������������� Bengkulu.
Jenis Kelamin |
Frekuensi (n) |
Persentasi (%) |
Perempuan |
13 |
59,1 % |
Laki-laki |
9 |
40,9 % |
Total |
22 |
100% |
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa terdapat 13 responden (59,1%) berjenis kelamin perempuan, dan terdapat 9 responden (40,9%) berjenis kelamin laki-laki.
Analisis Univariat
Kontribusi Dukungan Orang
Tua
��������������� Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Dukungan Orang Tua di
Dukungan Orang Tua |
Frekuensi (n) |
Persentasi (%) |
Baik |
6 |
27,2 % |
Cukup |
8 |
36,4 % |
Kurang |
8 |
36,4 % |
Total |
41 |
100% |
���������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa terdapat 6
responden (27,2%) memberikan dukungan dengan baik, terdapat 8 responden (36,4%)
memberikan dukungan yang cukup, dan terdapat 8 responden (36,4%) kurang
memberikan dukungan terhadap anaknya.
Pola Belajar Anak
������������������ ��Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pola Belajar Anak di
��������������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.
�� Pola Belajar Anak |
Frekuensi (n) |
Persentasi (%) |
Baik |
11 |
50 % |
Cukup |
6 |
27,3 % |
Kurang |
5 |
22,7 % |
Total |
41 |
100% |
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa terdapat 11 responden (50%) dengan pola belajar baik, kemudian terdapat 6 responden (27,3%) dengan pola belajar yang cukup, dan terdapat 5 (22,7%) dengan pola belajar yang kurang.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah dukungan orang tua sedangkan variabel dependennya adalah pola belajar anak.
��������� Tabel 6. Kontribusi Dukungan Orang
Tua Terhadap Pola Belajar Anak di Masa
���������� Pandemi.
Dukungan Keluarga |
Pola Belajar Anak |
Total |
p-value |
||||||
Baik |
Cukup |
Kurang |
|||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Baik |
4 |
66,7 |
2 |
33,3 |
0 |
0 |
6 |
100 |
0,041 |
Cukup |
4 |
50,0 |
3 |
37,5 |
1 |
12,5 |
8 |
100 |
|
Kurang |
3 |
37,5 |
1 |
12,5 |
4 |
50,0 |
8 |
100 |
|
Jumlah |
11 |
50,0 |
6 |
27,3 |
5 |
22,7 |
22 |
100 |
Berdasarkan tabel 6, dapat kita ketahui bahwa dari 6
responden yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola
belajar baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn
2 responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua
yang cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%),
pola belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang
kurang sebanyak 1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang
memberikan dukungan, anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3
responden (37,5%), anak yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden
(12,5%) dan anak yang memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden
(50%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,041
yang berarti p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau
berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar
anak di masa pandemi.
Berdasarkan hasil penelitian di SDN 54 Kaur,
diketahui bahwa dukungan orang tua dengan kategori baik yaitu sebanyak 6
responden (27,2%), terdapat 8 responden (36,4%) dengan dukungan orang tua
kategori cukup, dan terdapat 8 responden (36,4%) dengan dukungan orang tua
kategori kurang. Dukungan orang tua adalah sikap, tindakan, dan penerimaan
keluarga terhadap anggotanya. Pada hakekatnya orang tua diharapkan mampu
berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan
kasih sayang antara anggota orang tua, antar kerabat, serta antar generasi yang
merupakan dasar orang tua yang harmonis dan bahagia. Hubungan kasih sayang
dalam orang tua merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang
diwarnai oleh rasa sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung
jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling memercayai,
saling membina pengertian dan damai dalam rumah tangga.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Willyana (2015), didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua
memberikan dukungan yang baik namun masih ada beberapa orang tua yang belum
memberikan dukungan sepenuhnya pada anak. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor
seperti usia, pendidikan dan pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian di SDN 54 Kaur
diketahui bahwa terdapat 11 responden (50%) memiliki pola belajar yang baik,
kemudian terdapat 6 responden (27,3%) memiliki pola belajar yang cukup, dan
terdapat 5 (22,7%) memiliki pola belajar yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa
sudah banyak anak yang memiliki pola belajar yang baik. Namun, masih terdapat
beberapa anak yang masuk kategori kurang. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
internal,� ekternal dan pendekatan
belajar. Faktor internal meliputi faktor intelektif, kondisi jasmani serta
rohani. Faktor eksternal biasanya berupa
kondisi
lingkungan sekitar seperti teman, tempat tinggal dan orang tua. Sedangkan
faktor pendekatan belajar biasanya terjadi di sekolah seperti metode dan
strategi belajar yang digunakan kurang tepat.
Pola belajar yang baik akan berpengaruh terhadap
tingkat keberhasilan atau pencapaian prestasi anak. Hasil peneliti ini sejalan
dengan hasil analisa penelitian yang dilakukan oleh Purwono, 2014 didapatkan
hasil sebagian besar anak memiliki pola belajar yang baik, akan tetapi ada
beberapa anak yang memiliki pola belajar yang kurang.
Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini
menggunakan uji linearitas regresi. Berdasarkan Hasil penelitian mengenai
kontribusi dukungan orang tua terhadap pola belajar anak menunjukkan bahwa 6
responden yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola
belajar baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn
2 responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua
yang cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%),
pola belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang
kurang sebanyak 1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang
memberikan dukungan, anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3
responden (37,5%), anak yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden
(12,5%) dan anak yang memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden
(50%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,041
yang berarti p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau
berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar
anak di masa pandemi.�����������
Dukungan orang tua yang diberikan pada anak akan
berpengaruh terhadap pola belajar yang terbentuk selama masa pandemi. Dukungan
yang diberikan dapat berupa dukungan emosional, penilaian, informasional dan
instrumental. Dukungan-dukungan inilah yang akan membuat anak merasa nyaman
dengan lingkungan belajarnya. Sehingga bahan belajar dari proses belajar yang
baik akan dengan mudah dipahami oleh anak yang nantinya akan berdampak pada
hasil belajar atau pencapaian anak yang memuaskan.
Namun terdapat beberapa data menunjukkan bahwa tidak
semua anak yang mendapat dukungan orang tua dengan mampu memiliki proses
belajar yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat
intelegensi anak, metode belajar yang diberikan guru ataupun pengaruh
teman-teman yang ada dilingkungan sekitar. Meskipun hal ini hanya terjadi pada
beberapa anak tetap perlu dilakukan pengawasan terhadap pola belajar anak
supaya hasil belajar dan pemahaman yang didapat anak memuaskan.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat kita
tarik sebuah kesimpulan bahwa kontribusi dukungan orang tua yang baik terhadap
anak� dapat mempengaruhi pola belajar
anak di masa pandemi.
Kesimpulan
Terdapat 6 responden (27,2%) memberikan dukungan
dengan baik, terdapat 8 responden (36,4%) memberikan dukungan yang cukup, dan
terdapat 8 responden (36,4%) kurang memberikan dukungan terhadap anaknya.
Terdapat 11 responden (50%) dengan pola belajar baik, kemudian terdapat 6
responden (27,3%) dengan pola belajar yang cukup, dan terdapat 5 (22,7%) dengan
pola belajar yang kurang. Berdasarkan Hasil penelitian mengenai kontribusi
dukungan orang tua terhadap pola belajar anak menunjukkan bahwa 6 responden
yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola belajar
baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn 2
responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua yang
cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%), pola
belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang kurang sebanyak
1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang memberikan dukungan,
anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3 responden (37,5%), anak
yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden (12,5%) dan anak yang
memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden (50%). Hasil uji
statistik diperoleh nilai p-v alue = 0,041 yang berarti p-value < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang
tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi.
Bibliografi
Abdurakhman, Omon, & Rusli, Radif Khotamir. (2017). Teori
Belajar dan Pembelajaran. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 2(1).
Amri, Ibnul Aljauzi, & Tamsah, Hasmin. (2016). Influence
Of Individual Motivation, Family Support And Social Environment To Increase The
Success Of Rehabilitation In The Working Area Of The Nasional Narcotics Agency
Of South Sulwesi Province. Jurnal Mirai Management, 1(2),
462�479.
Astini, Ni Komang Suni. (2020). Pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar pada masa pandemi covid-19. Lampuhyang,
11(2), 13�25.
Bahri, Syaiful, & Nurdin, Said. (2019). DUKUNGAN ORANG
TUA TERHADAP PEMBINAAN REMAJA DI LAPAS (suatu penelitian di LPKA kelas II Banda
Aceh). JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 4(3).
Cahyati, Nika, & Kusumah, Rita. (2020). Peran orang tua
dalam menerapkan pembelajaran di rumah saat pandemi Covid 19. Jurnal Golden
Age, 4(01), 152�159.
Eriany, Praharesti, Hernawati, Lucia, & Goeritno, Haryo.
(2014). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
mengikuti kegiatan bimbingan belajar pada siswa smp di semarang. Psikodimensia,
13(1), 115.
Gunawan, I. Gede Dharman, Paramarta, I. Made, Mertayasa, I.
Komang, Pustikayasa, I. Made, & Widyanto, I. Putu. (2020). Peningkatan Mutu
Kompetensi Guru Sekolah Dasar Dalam Menyongsong Era Society 5.0. Prosiding
Seminar Nasional Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya,
(1), 15�30. Jakarta.
Herawati, Netty, & Herlambang, S. Mulyanto. (2019). PERAN
DUKUNGAN KELUARGA DAN KEHARMONISAN PERKAWINAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
SPIRITUAL ANAK. Wacana, 11(2), 213�221.
Hidayah, Fajriyah Nur. (2012). Hubungan Antara Dukungan
Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakrta.
Maslihah, Sri. (2011). Studi tentang hubungan dukungan
sosial, penyesuaian sosial di lingkungan sekolah dan prestasi akademik siswa
SMPIT Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi, 10(2),
103�114.
Pratiwi, Noor Komari. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan,
perhatian orang tua, dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa
indonesia siswa smk kesehatan di kota tangerang. Pujangga, 1(2),
31.
Rahmawati, Sukma, & Purwanto, Eko. (2020). Inovasi
E-Gelang Sebagai Alat Deteksi Dini Untuk Meminimalisasi Penyebaran Covid-19. Jurnal
Informa: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 6(2), 35�39.
Sirait, Erlando Doni. (2016). Pengaruh minat belajar terhadap
prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1).
Suardi, Moh. (2018). Belajar & pembelajaran.
Yogyakarta: Deepublish.
Valeza, Alsi Rizka. (2017). Peran Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang
Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Lampung: UIN Raden Intan
Lampung.
This work is
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License. |