KONTRIBUSI DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PROSES BELAJAR ANAK DI MASA PANDEMI

Rahma Irlian Msc, Minarsi

Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Email: [email protected], [email protected]

Diterima:

1 Juli 2020

Direvisi:

4 Juli 2020

Disetujui:

8 Juli 2020

Abstrak

Kontribusi dukungan orang tua terhadap proses belajar anak SD.N 54 KAUR Desa datar lebar 2 kecamatan lungkang kule kabupaten kaur Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kontribusi dukungan orang tua terhadap proses belajar anak di masa pandemic di SD N 54 Kaur Desa Datar Lebar 2 Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasional yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh. Populasi orang tua siswa kelas VI SD N 54 Kaur berjumlah 55 orang tua. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan proportional Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berdasarkan tingkatan kelas. Pengambilan sampel ini mengunakan rumus solvin dengan taraf kesalahan 10 % adapun jumlah sampel yang diambil yaitu 22 orang. Data yang di peroleh mengunakan angket model skala likert, kemudian penyebaran angket dilakukan secara langsung, dengan hasil terdapat 6 responden(27,2%) memberikan dukungan dengan baik terdapat 8 responden ( 36,4%) memberikan dukungan yang cukup baik, dan terdapat 8 responden (36%,4) kurang memberikan dukungan terhadap anak nya. Terdapat 11 responden ( 50%) dengan pola belajar baik, kemudian terdapat6 responden ( 27,3%) dengan pola belajar yang kurang. Hasil uji statistic diperoleh nilai p_ value = 0,041 yang berarti p_ value <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi.

Kata Kunci:Dukungan orang tua, proses belajar anak dan

��������������������� Pandemic

Abstract

Contribution of parental support to the learning process of elementary school children. N 54 KAUR Village flat width 2 subdistrict lungkang kule kaur District This research was conducted to find out the contribution of parental support to the learning process of children in the pandemic at SD N 54 Kaur Desa Datar Lebar 2 District Lungkang Kule Kaur District. This research is a quantitative research type correlational that is to know the existence of influence. The population of parents of grade VI students of SD N 54 Kaur is 55 parents. Sampling techniques in this study use proportional Stratified Random Sampling, which is sampling conducted randomly based on class level. This sampling uses solvin formula with an error level of 10% as for the number of samples taken is 22 people. The data obtained using the questionnaire likert scale model, then the spread of the questionnaire is done directly, with the results there are 6 respondents (27.2%) provide good support there are 8 respondents ( 36.4%) provide adequate support, and there are 8 respondents (36%,4) lacking support for their children. There were 11 respondents ( 50%) with good learning patterns, then there were 6 respondents ( 27.3%) with less learning patterns. Statistic test results obtained a value of p_ value = 0.041 which means p_ value <0.05 then it can be concluded that Ho was rejected or means that the contribution of parental support affects the learning patterns of children in the pandemic.

Keywords: Parental support and child learning process

 

Pendahuluan

Hampir Kurang Lebih Dua Tahun Dunia kita dihebohkan dengan Virus yang berasal dari wuhan (Covid-19) (Rahmawati & Purwanto, 2020). Kehadiran Virus tersebut maka pemerintah menetapkan semua aktivitas di luar rumah Harus di berhentikan, termasuk dunia pendidikan. maka dari itu semua pembelajaran di lakukan di rumah. Pembelajaran daring adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan) yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti (Astini, 2020). Guru harus memperhatikan dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun siswa berada dirumah. Seorang guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring. Kontribusi orang tua siswa dalam sistem belajar dirumah ini tidak bisa dipungkiri. Jika Dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka orang tua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak - anaknya tetap belajar dirumah masing-masing. Mengingat pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak, penelitian-penelitian yang ada telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil yang sangat besar dalam kemampuan anak dalam lingkup Pendidikan. Salah satunya penelitian yang dilakukan (Pratiwi, 2017) dimana penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar siswa sangatlah besar. Orang tua yang tidak memperhatikan Pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya (Valeza, 2017). Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka dirumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang sama (Cahyati & Kusumah, 2020). Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik. Demikian pula yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah yang paling utama adalah rumah, peran guru yang paling berpengaruh adalah orang tua. Oleh karena itu sudah semestinya peran orang tua sangat besar dalam mendidik anaknya karena seperti yang telah di jelaskan oleh Ki Hajar Dewantara tadi, Orang tua adalah salah satu faktor yang memengaruhi motivasi anak dalam belajar (Eriany, Hernawati, & Goeritno, 2014). Hal ini menuntut adanya kontak secara langsung yang dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan orang tua pada anaknya. Diharapkan dengan adanya dukungan orang tua yang kuat mampu menambah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring) di tengah wabah pandemi covid-19. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dukungan dari orang tua terhadap proses belajar anak di masa pandemi ini.

Dukungan orang tua adalah persepsi seseorang bahwa dirinya menjadi bagian dari jaringan sosial yang di dalamnya tiap anggotanya saling mendukung (Hidayah, 2012). Menurut (Bahri & Nurdin, 2019), dukungan orang tua adalah keberadaan, kesedihan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh (Maslihah, 2011), mendefinisikan dukungan orang tua sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Pada hakekatnya orang tua diharapkan mempu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota orang tua, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar orang tua yang harmonis dan bahagia. Hubungan kasih sayang dalam orang tua merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling memercayai, saling membina pengertian dan damai dalam rumah tangga (Amri & Tamsah, 2016). Dukungan orang tua adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota orang tua memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Herawati & Herlambang, 2019).

Belajar merupakan kebutuhan setiap orang sebagai proses yang bertujuan untuk memahami dan menguasai sesuatu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan usaha dalam belajar yang nantinya akan didapatkan hasil dari usaha tersebut. Para ahli telah banyak mendefinisikan pengertian belajar. Bermacam-macam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian belajar yang tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tentang dasar berfikir, keyakinan hidup, pandangan hidup, filsafat dan lain sebagainya dalam merumuskan pengertian belajar, namun pada hakekatnya adalah sama.Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 Menurut Doris Lessing (dalam buku Pembelajaran. (Suardi, 2018) Belajar adalah mengerti sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi dengan pemahaman yang berbeda. Menurut (Gunawan, Paramarta, Mertayasa, Pustikayasa, & Widyanto, 2020) Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.

Menurut (Abdurakhman & Rusli, 2017) Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan

Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “PsikologiPendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yangmenyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapansikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.pendapat dari Hilgard dan Bower (Sirait, 2016) yang mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu. Sejalan dengan pendapat tersebut, menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam kurun waktu tertentu sehingga terjadi perubahan pada dirinya, perubahan yang terjadi bisa bersifat kognitif dari tidak tahu menjadi tahu, bersifat afektif perubahan tingkah laku, dan bersifat psikomotorik dari tidak bisa menjadi bisa.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini berdasarkan pendekatannya termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional. Pada penelitian ini memaparkan ada tidaknya kontribusi variabel independen yaitu dukungan orang tua terhadap variabel


 

dependen yaitu Proses belajar anak di masa pandemi. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Metode yang digunakan adalah survei, tekhnik pengambilan data menggunakan angket, skor yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis diskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase.

Sedangkan menurut Yusuf Penelitian deskritif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau memcoba mengambarkan fenomena secara detail.

Penelitian ini juga mengunakan metode korelasi yang bertujuan untuk menguji pengaruh/nilai kontribusi dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat. penelitian ini terdiri dari Dua variabel, yaitu :Kontribusi Dukungan orang tua (X1) Dan proses belajar anak di masa pandemi (X2). selain itu penelitian ini akan mendeskripsikanvariabelKontribusi Dukungan orang tua Terhadap proses Belajar Anak di masa pandemi. yang akan terungkap melaluipengolahan data.

Objek/Subjek yang mempunyai Kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya" sehingga populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SD N 54 Kaurdengan jumlah populasi sebanyak 55 siswa .

Sementara itu untuk menentukan jumlah besaran sampel digunakan rumus Slovin sebagai berikut :

 

����������������� N�����

�� S=��� ____________

���������������� 1+N.e2

 

Keterangan:

S= sampel

N= populasi

e= derajat ketelitian atau nilai kritis yang di inginkan (0,05)

 

Berdasarkan rumus slovin di atas , maka jumlah sampel dalam penelitian ini dapat di tentukan sebagai berikut :

S=�� 55

____________

1+55 0,052

 

S=�� 55

____________

1+550,025

S=���� 55

�� ___________

�������� 2,5

S= 22

Jadi jumlah sampel penelitian sebanyak 24 orang siswa

 

Selanjutnya untuk menentukan besarnya jumlah sampel dari kelas VI A dan VI B digunakan perbandingan antara jumlah tiap kelompok dibagi jumlah total ( jumlah populasi) dan dikalikan dengan jumlah sampel yang telah di tetapkan sebelumnya. Dengan rumus sebagai berikut :

Sampel sub kelompok = jumlah masing- masing kelompok

������� _________________________________ besar sampel��

������������������������������������������������������������ Jumlah total

Kelas VI A =��� 28

�������������������� ________ 22 =11,2

���������������������� 55

Kelas VI B =27

������������������ __________ 22= 10,8

������������������������� 55

Teknik analisis data untukmenganalisadatapadapermasalahandanuntukmembuktikan hasil penelitian tentang “ kontribusi dukungan dari orang tua terhadap proses belajar anak di masa pandemi. Di desa datar lebar 2 kecamatan lungkang kule kabupaten kaur. Maka peneliti menggunakan teknik analisa sebagai berikut Uji prasyarat analisis data, Uji normalitas, Ujinormalitasmerupakansalahsatubagiandariuji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dalampenelitianinidigunakanujiasumsiatauprasyarat menggunakanujinormalitas.Ujinormalitasdimaksudkanuntuk memperlihatkanbahwasampeldiambildaripopulasiyang berdistribusinormal.Ujinormalitasdapatdilakukandenganuji histogram, uji normalp plot, ujichi square,skewnessdan kurtosis atau ujikolmogorov–smirnov.Langkahpengujiankolmogorov-smirnov dilakukan menggunakan SPSS 16 dengan melihat hasil output dari uji normalitas dengan taraf signifikasi 5%. Data berditribusi normal jika probabilitas atau P > 0,05.51 51Muhammad Ali Gunawan. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial. h. 67 33 Uji linearitas regresi Untuk menguji linearitas regresi digunakan rumus-rumus berikut :

52 JK (T) = Z 2 JK seg (A) = ( Z 2 n JK(b|α)�� =b { 𝑌𝑍 ( X) ( Y)n JKRes�� = JK(T) - JK(A) JK (b|α)

Keterangan :

JK (T)��� = Jumlah kuadrat total

JKreg(A)���� = jumlah kuadrat koefisien a

JKreg (b|α)= jumlah kuadrat regresi

JKRes��� = jumlah kuadrat sisa

Setelahituuntukmengujisignifikansimenggunakanrumus

berikut ini :

F hitung = RKL seg (b|α) RKL set

Keterangan :���

RJK(reg)�� = Rata-rata jumlah kuadrat regresi

RJKRes�� = Rata-rata jumlah kuadrat Residu

LangkahdilakukanmenggunakanSPSS25denganmelihat

hasil output dari uji linearitas dengan taraf signifikasi 5%.

 

Hasil dan Pembahasan

Sekolah Dasar Negeri 54 Kaur ini terletak di Desa Datar Lebar 2 kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu SDN 54 kaur ini dahulunya bernama SDN 04 Kaur dan berdiri di penghujung desa datar lebar 2 di samping lapangan sepak


 

bola desa Datar Lebar 2. Jumlah siswa SDN 54 Kaur ini setiap tahunnya berjumlah kurang lebih 150 siswa yang mana siswa yang bersekolah di SD N 54 Kaur ini berasal dari desa Datar Lebar 1 dan desa Datar Lebar 2.

Karakteristik Responden

Pekerjaan

 

�������� ����������Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

�������������������� Siswa di SDN 54 Kaur, Bengkulu.

Pekerjaan

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Petani

9

41 %

PNS

5

22,7 %

Bidan

3

13,6 %

IRT

5

22,7 %

Total

22

100 %

 

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa terdapat 9 responden (41 %) dengan pekerjaan petani, 5 responden (22,7 %) dengan pekerjaan sebagai PNS, 3 responden (13,6 %) dengan pekerjaan bidan, dan terbanyak 5 responden (22,7 %) sebagai ibu rumah tangga.

Usia

�������������������� Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Orang Tua Siswa di

�������������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.

Usia

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

26-31

2

9 %

32-37

5

22,8 %

38-43

15

68,2 %

Total

22

100%

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa terdapat 2 responden (9%) dengan usia 26-31 tahun, terdapat 5 responden (22,7%) dengan usia 32-37 tahun, dan terdapat 15 responden (68,2%) dengan usia 38-43 tahun.

Jenis Kelamin

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Orang tua Anak di Desa Datar lebar 2 kec lungkang kule kabupaten kaur provensi

��������������������� Bengkulu.

Jenis Kelamin

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Perempuan

13

59,1 %

Laki-laki

9

40,9 %

Total

22

100%

 

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa terdapat 13 responden (59,1%) berjenis kelamin perempuan, dan terdapat 9 responden (40,9%) berjenis kelamin laki-laki.

Analisis Univariat

Kontribusi Dukungan Orang Tua

��������������� Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Orang Tua di

Dukungan Orang Tua

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Baik

6

27,2 %

Cukup

8

36,4 %

Kurang

8

36,4 %

Total

41

100%

���������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.

 

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa terdapat 6 responden (27,2%) memberikan dukungan dengan baik, terdapat 8 responden (36,4%) memberikan dukungan yang cukup, dan terdapat 8 responden (36,4%) kurang memberikan dukungan terhadap anaknya.

 

Pola Belajar Anak

������������������ ��Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Belajar Anak di

��������������������� SDN 54 Kaur, Bengkulu.

�� Pola Belajar Anak

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Baik

11

50 %

Cukup

6

27,3 %

Kurang

5

22,7 %

Total

41

100%

 

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa terdapat 11 responden (50%) dengan pola belajar baik, kemudian terdapat 6 responden (27,3%) dengan pola belajar yang cukup, dan terdapat 5 (22,7%) dengan pola belajar yang kurang.

Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah dukungan orang tua sedangkan variabel dependennya adalah pola belajar anak.

��������� Tabel 6. Kontribusi Dukungan Orang Tua Terhadap Pola Belajar Anak di Masa

���������� Pandemi.

Dukungan Keluarga

Pola Belajar Anak

Total

p-value

Baik

Cukup

Kurang

n

%

n

%

n

%

n

%

Baik

4

66,7

2

33,3

0

0

6

100

0,041

Cukup

4

50,0

3

37,5

1

12,5

8

100

Kurang

3

37,5

1

12,5

4

50,0

8

100

Jumlah

11

50,0

6

27,3

5

22,7

22

100

 

Berdasarkan tabel 6, dapat kita ketahui bahwa dari 6 responden yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn 2 responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua yang cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%), pola belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang kurang sebanyak 1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang memberikan dukungan, anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3 responden (37,5%), anak yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden (12,5%) dan anak yang memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden (50%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,041 yang berarti p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi.

Berdasarkan hasil penelitian di SDN 54 Kaur, diketahui bahwa dukungan orang tua dengan kategori baik yaitu sebanyak 6 responden (27,2%), terdapat 8 responden (36,4%) dengan dukungan orang tua kategori cukup, dan terdapat 8 responden (36,4%) dengan dukungan orang tua kategori kurang. Dukungan orang tua adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Pada hakekatnya orang tua diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota orang tua, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar orang tua yang harmonis dan bahagia. Hubungan kasih sayang dalam orang tua merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling memercayai, saling membina pengertian dan damai dalam rumah tangga.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Willyana (2015), didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua memberikan dukungan yang baik namun masih ada beberapa orang tua yang belum memberikan dukungan sepenuhnya pada anak. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, pendidikan dan pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian di SDN 54 Kaur diketahui bahwa terdapat 11 responden (50%) memiliki pola belajar yang baik, kemudian terdapat 6 responden (27,3%) memiliki pola belajar yang cukup, dan terdapat 5 (22,7%) memiliki pola belajar yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa sudah banyak anak yang memiliki pola belajar yang baik. Namun, masih terdapat beberapa anak yang masuk kategori kurang. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal,ekternal dan pendekatan belajar. Faktor internal meliputi faktor intelektif, kondisi jasmani serta rohani. Faktor eksternal biasanya berupa


kondisi lingkungan sekitar seperti teman, tempat tinggal dan orang tua. Sedangkan faktor pendekatan belajar biasanya terjadi di sekolah seperti metode dan strategi belajar yang digunakan kurang tepat.

Pola belajar yang baik akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan atau pencapaian prestasi anak. Hasil peneliti ini sejalan dengan hasil analisa penelitian yang dilakukan oleh Purwono, 2014 didapatkan hasil sebagian besar anak memiliki pola belajar yang baik, akan tetapi ada beberapa anak yang memiliki pola belajar yang kurang.

Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji linearitas regresi. Berdasarkan Hasil penelitian mengenai kontribusi dukungan orang tua terhadap pola belajar anak menunjukkan bahwa 6 responden yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn 2 responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua yang cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%), pola belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang kurang sebanyak 1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang memberikan dukungan, anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3 responden (37,5%), anak yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden (12,5%) dan anak yang memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden (50%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,041 yang berarti p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi.�����������

Dukungan orang tua yang diberikan pada anak akan berpengaruh terhadap pola belajar yang terbentuk selama masa pandemi. Dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan emosional, penilaian, informasional dan instrumental. Dukungan-dukungan inilah yang akan membuat anak merasa nyaman dengan lingkungan belajarnya. Sehingga bahan belajar dari proses belajar yang baik akan dengan mudah dipahami oleh anak yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar atau pencapaian anak yang memuaskan.

Namun terdapat beberapa data menunjukkan bahwa tidak semua anak yang mendapat dukungan orang tua dengan mampu memiliki proses belajar yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat intelegensi anak, metode belajar yang diberikan guru ataupun pengaruh teman-teman yang ada dilingkungan sekitar. Meskipun hal ini hanya terjadi pada beberapa anak tetap perlu dilakukan pengawasan terhadap pola belajar anak supaya hasil belajar dan pemahaman yang didapat anak memuaskan.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa kontribusi dukungan orang tua yang baik terhadap anakdapat mempengaruhi pola belajar anak di masa pandemi.

 

Kesimpulan

Terdapat 6 responden (27,2%) memberikan dukungan dengan baik, terdapat 8 responden (36,4%) memberikan dukungan yang cukup, dan terdapat 8 responden (36,4%) kurang memberikan dukungan terhadap anaknya. Terdapat 11 responden (50%) dengan pola belajar baik, kemudian terdapat 6 responden (27,3%) dengan pola belajar yang cukup, dan terdapat 5 (22,7%) dengan pola belajar yang kurang. Berdasarkan Hasil penelitian mengenai kontribusi dukungan orang tua terhadap pola belajar anak menunjukkan bahwa 6 responden yang mendapat dukungan orang tua yang baik, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (66,7%) dan pola belajar yang cukup sebanyakn 2 responden (33,3%). Sedangkan 8 responden yang mendapat dukungan orang tua yang cukup, anak yang memiliki pola belajar baik sebanyak 4 responden (50%), pola belajar yang cukup sebanyak 3 responden (37,5%) dan pola belajar yang kurang sebanyak 1 responden (12,5%). Sementara 8 responden yang kurang memberikan dukungan, anak yang memiliki pola belajar yang baik sebanyak 3 responden (37,5%), anak yang memiliki pola belajar cukup sebanyak 1 responden (12,5%) dan anak yang memiliki pola belajar yang kurang sebanyak 4 responden (50%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-v alue = 0,041 yang berarti p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau berarti bahwa kontribusi dukungan orang tua berpengaruh terhadap pola belajar anak di masa pandemi.

Bibliografi

Abdurakhman, Omon, & Rusli, Radif Khotamir. (2017). Teori Belajar dan Pembelajaran. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).

Amri, Ibnul Aljauzi, & Tamsah, Hasmin. (2016). Influence Of Individual Motivation, Family Support And Social Environment To Increase The Success Of Rehabilitation In The Working Area Of The Nasional Narcotics Agency Of South Sulwesi Province. Jurnal Mirai Management, 1(2), 462�479.

Astini, Ni Komang Suni. (2020). Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar pada masa pandemi covid-19. Lampuhyang, 11(2), 13�25.

Bahri, Syaiful, & Nurdin, Said. (2019). DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PEMBINAAN REMAJA DI LAPAS (suatu penelitian di LPKA kelas II Banda Aceh). JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 4(3).

Cahyati, Nika, & Kusumah, Rita. (2020). Peran orang tua dalam menerapkan pembelajaran di rumah saat pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, 4(01), 152�159.

Eriany, Praharesti, Hernawati, Lucia, & Goeritno, Haryo. (2014). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mengikuti kegiatan bimbingan belajar pada siswa smp di semarang. Psikodimensia, 13(1), 115.

Gunawan, I. Gede Dharman, Paramarta, I. Made, Mertayasa, I. Komang, Pustikayasa, I. Made, & Widyanto, I. Putu. (2020). Peningkatan Mutu Kompetensi Guru Sekolah Dasar Dalam Menyongsong Era Society 5.0. Prosiding Seminar Nasional Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya, (1), 15�30. Jakarta.

Herawati, Netty, & Herlambang, S. Mulyanto. (2019). PERAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEHARMONISAN PERKAWINAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN SPIRITUAL ANAK. Wacana, 11(2), 213�221.

Hidayah, Fajriyah Nur. (2012). Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakrta.

Maslihah, Sri. (2011). Studi tentang hubungan dukungan sosial, penyesuaian sosial di lingkungan sekolah dan prestasi akademik siswa SMPIT Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi, 10(2), 103�114.

Pratiwi, Noor Komari. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan, perhatian orang tua, dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa indonesia siswa smk kesehatan di kota tangerang. Pujangga, 1(2), 31.

Rahmawati, Sukma, & Purwanto, Eko. (2020). Inovasi E-Gelang Sebagai Alat Deteksi Dini Untuk Meminimalisasi Penyebaran Covid-19. Jurnal Informa: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 6(2), 35�39.

Sirait, Erlando Doni. (2016). Pengaruh minat belajar terhadap prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1).

Suardi, Moh. (2018). Belajar & pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

 

 

 

 

Valeza, Alsi Rizka. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.

 

 

 

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.