Vol. 1, No. 2, Juli 2020
p-ISSN 2798-4125; e-ISSN 2798-4311
60 glosains.greenpublisher.id
ANASLISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM
JEMBATAN PENSIL DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Cici Anggraini, Lisa Septia Dewi Br. Ginting
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Diterima:
1 Juli 2020
Direvisi:
4 Juli 2020
Disetujui:
8 Juli 2020
Abstrak
Di era globalisasi ini sudah banyak terjadi kasus yang
menunjukkan sangat buruknya moral generasi muda, Yaitu
permasalahan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
sebaiknya diajarkan sejak dari anak mendapatkan pendidikan di
sekolah dasar maupun dilingkungan masyarakat. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan
data dokumentasi, teknik simak dan catat. Sumber data yang
digunakan juga terdiri dari sumber data primer yaitu film
jembatan pensil, dan sumber data sekunder yang meliputi buku-
buku, internet, maupun sumber data yang lain yang
berhubungan dengan penelitian ini untuk memperkuat pendapat
dan melengkapi hasil penelitian. Berdasarkan penelitian yang
ditemukan kesimpulan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter
dan implementasi pembelajaran bahasa indonesia pada film
jembatan pensil yaitu nilai pendidikan karakter dengan tuhan
yang maha esa( Religius) , nilai pendidikan karakter dengan diri
sendiri, nilai pendidikan karakter dengan sesama manusia, nilai
pendidikan karakter dengan lingkungan, nilai pendidikan
karakter dengan kebangsaan. Dan Implementasi pembelajaran
bahasa indonesia yang ditemukan dalam film jembatan pensil
ini bukan hanya tentang menulis, membaca, dan mengarang,
tetapi bagaimana peserta didik mempelajari atau pun
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter.
Kata Kunci: nilai, karakter, pendidikan, film
Abstract
In this era of globalization, there have been many cases that
show the very bad morals of the younger generation, namely the
problem of character education. Character education should be
taught since children get education in elementary schools and
in the community. This research is a descriptive qualitative
research, namely data collection in this study using the method
of collecting data documentation, listening and note-taking
techniques. The data sources used also consist of primary data
sources, namely the pencil bridge film, and secondary data
sources including books, the internet, and other data sources
related to this research to strengthen opinions and complement
the research results. Based on the research, conclusions were
found regarding the values of character education and the
implementation of Indonesian language learning in the pencil
bridge film, namely the value of character education with God
Anaslisis Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Jembatan
Pensil Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Cici Anggraini, Lisa Septia Dewi Br. Ginting 61
Almighty (Religious), the value of character education with
oneself, the value of character education with fellow humans,
the value of character education. with the environment, the
value of character education with nationality. And the
implementation of Indonesian language learning found in the
pencil bridge film is not only about writing, reading, and
composing, but how students learn or instill character
education values.
Keywords: values, character, education, film
Pendahuluan
Film jembatan pensil membuat saya mengerti bahwa sebagai pendidik kita tidak
boleh berharap berapa gaji yang akan kita terima, tetapi bagaimana cara kita memberi
pengetahuan kita kepada siswa yang berberda tingkat kepintarannya (Rahmawati, 2018).
Sebab, didalam film jembatan pensil guru yang mengajar sama sekali tidak mendapatkan
upah tetapi guru tersebut tetap iklas dalam mengajar setiap harinya. Pendidikan adalah
proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan msyarakat sehingga membuat
orang dan masyarakat jadi beradab (Pradana, 2016). Pendidikan bukan merupakan sarana
transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu sebagai sarana pembudayaan
dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan
yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Melalui film jembatan pensil, diharapkan
menjadi stimulus untuk peserta didik dalam pembentukan moral serta nilai-nilai pendidikan
yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diketahui bahwa salah
satu tujuan diciptakannya karya sastra adalah untuk tujuan pengajaran moral. Karya sastra
dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang
paling sempurna (Grinitha, 2015).
Film jembatan pensil bisa kita jadikan sebagai materi yang dapat kita pertontonkan
kepada siswa. Supaya siswa bisa lebih memahami lebih apa saja nilai-nilai pendidikan yang
terdapat pada film tersebut (Payuyasa & Primayana, 2020). Berharap para siswa mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Film jembatan pensil dibuat di suatu pulau
yang bernama pulau muna yang sangat indah. Ada lima orang anak yang bersekolah di SD
TOWEA. Perjuangan mereka untuk menuju ke sekolah sangat berbahaya karena mereka
harus melewati jembatan yang sudah rapuh. Tetapi hebatnya mereka tetap semangat belajar
walaupun mereka memiliki keterbatasan mental dan fisik. Contohnya ondeng dia anak
yang mempunyai keterbatasan mental tetapi dia memiliki kemampuan membuat
sketsa/gambar. Didalam film ini diharapkan kita sebagai generasi muda untuk selalu
semangat untuk belajar disekolah dengan fasilitas yang lengkap dan kelas yang sangat
nyaman, sangat bertolak belakang dengan keadaan sekolah yang ada di dalam film
jembatan pensil yang hanya berlantaikan pasir dan kelas yang hanya terbuat dari kayu
bekas kandang sapi (Widiasworo, 2018). Di dalam film jembatan pensil kemiskinan
menjadi salah satu faktor terhambatnya pendidikan yang layak dan toleransi masyarakat di
pulau muna yang sangat buruk karena masih membedakan kasta seseorang (Lubis, 2020).
Dalam film jembatan pensil peneliti menemukan banyak nilai-nilai karakter yang baik
dalam dunia pendidikan, namun peneliti hanya membatasi penelitian ini pada nilai-nilai
pendidikan Religius, Toleransi, Jujur, Kerja Keras, Menghargai Prestasi,
Bersahabat/Komunikatif, Peduli Sosial, Peduli Lingkungan,Cinta Tanah Air Dan
Tanggung Jawab (Pusvita, 2017). Dalam dunia pendidikan saat ini sangat minim
ditemukan ketiga nilai-nilai yang akan peneliti bahas apalagi dikalangan siswa/i yang sudah
mulai beranjak remaja.
Vol. 1, No. 2, Juli 2020
p-ISSN 2798-4125; e-ISSN 2798-4311
62 glosains.greenpublisher.id
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif Deskriptif terdapat
beberapa macam pendapat menurut para ahli mengenai pengertian dari penelitian kualitatif,
metode penelitian kualittatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen ) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi (Wijoyo & Nyanasuryanadi, 2020).
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di perpustakan daerah dan juga
di rumah peneliti sendiri, dari bulan desember sampai selesai. Suharsimi Arikunto
(2013:172) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari
mana data diperoleh. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian penyusunan
skripsi ini adalah bahan pustaka sumber data pustaka dan buku-buku yang relevan dengan
pembahasan penelitian, internet, penelitian sebelumnya, maupun sumber lain yang relevan
dengan nilai pendidikan karakter. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang
digunakan saya gunakan menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi, yaitu
dengan teknik simak dan catat.
Hasil dan Pembahasan
Nilai pendidikan karakter bangsa yang berjumlah 18 menurut uu sidiknas yaitu
mencakup nilai religius, jujur, tolenrasi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab (Kurniawan, 2013). Namun dari 18 nilai karakter tersebut hanya ada
beberapa nilai karakter bangsa yang saya temukan di dalam film jembatan pensil yang
kemudian dikategorikan dalam lima kriteria nilai karakter yaitu pertama, nilai pendidikan
karakter dengan tuhan yang maha esa yang mencakup nilai pendidikan karakter religious
(Herawan & Sudarsana, 2017). Kedua, nilai pendidikan karakter dengan diri sendiri yang
mencakup nilai pendidikan karekter jujur, tanggung jawab, kerja keras. Ketiga, nilai
pendidikan karakter dengan sesama manusia yang mencakup nilai pendidikan karakter
menghargai prestasi, peduli sosial, bersahabat/komunikatif. Keempat, nilai pendidikan
karakter dengan lingkungan yang mencakup nilai pendidikan karakter peduli lingkungan.
Kelima, nilai pendidikan karakter dengan kebangsaan yang mencakup nilai pendidikan
karakter cinta tanah air, toleransi. film jembatan pensil juga dapat menjadi implementasi
pembelajaran bahasa indonesia karena didalamnya banyak sekali pelajaran yang bisa
diterapkan oleh para siswa dikehidupan sehari-hari yaitu religius dalam arti religius ini
setiap siswa harus terus beriman kepada tuhan yang maha esa, dan menghormati kedua
orang tua (Rosyad, 2019).
Implementasi pembelajaran bahasa indonesia juga bisa diterapkan didalam
lingkungan sekolah, misalnya siswa harus mempunyai sifat jujur, bertanggung jawab,
tolong menolong, peduli, dan saling menghargai keberagamaan/toleransi kepada teman
yang berbeda agama,ras, dan budaya (Widodo, 2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Pada Film Jembatan Pensil.
Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mempelajari tentang menulis,
membaca, dan mengarang. Pembelajaran yang relevan adalah pembelajaran untuk
mengembangkan karakter peserta didik dan juga memungkinkan untuk menumbuhkan
kesadaran peserta didik untuk banyak menonton film yang mempunyai nilai pendidikan
untuk meningkatkan pemahaman dan pengertian tentang manusia dan manusia, mengenal
Anaslisis Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Jembatan
Pensil Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Glosains: Jurnal
Global Indonesia
Cici Anggraini, Lisa Septia Dewi Br. Ginting 63
nilai-nilai pendidikan, mampu mendapatkan ide-ide baru, meningkatkan jiwa sosial
budaya, berkembangnya nilai rasa dan karya, serta mampu membentuk watak dan
kepribadian yang lebih baik (Ghufron, 2017).
Film Jembatan pensil ini jelas dapat membantu dan menunjang guru sebagai salah
satu sarana pendukung untuk memperkaya bahan ajar (Desriant, Rahardja, & Mulyani,
2012). Tujuan pembelajaran sastra dalam mata pembelajaran bahasa Indonesia adalah
menikmati dan memamfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, membentuk budi
pekerti, dan mampu meningkatkan pengetahuan (Ali, 2020). Melalui Film Jembatan Pensil
peserta didik dapat mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan
terhadapa masyarakat, budaya, dan lingkungan kehidupanya. karena didalam Film
Jembatan Pensil ini banyak sekali nilai-nilai yang mampu diterapkan atau pun mampu
dijadikan contoh untuk hidup yang lebih bermamfaat buat orang lain dan kehidupan yang
lebih baik lagi.
Kesimpulan
Nilai pendidikan karakter ada 5 bagian yaitu Nilai pendidikan karakter dengan Tuhan
Yang Maha Esa, Nilai pendidikan karakter dengan diri sendiri, Nilai pendidikan karakter
dengan sesama manusia, Nilai pendidikan dengan lingkungan, dan nilai pendidikan
karakter dengan kebangsaan. Implementasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk
mengembangkan karakter peserta didik dan juga memungkinkan untuk menumbuhkan
kesadaran peserta didik untuk banyak menonton film yang mempunyai nilai pendidikan
untuk meningkatkan pemahaman dan pengertian tentang manusia dan manusia, mengenal
nilai-nilai pendidikan, mampu mendapatkan ide-ide baru, meningkatkan jiwa sosial
budaya, berkembangnya nilai rasa dan karya, serta mampu membentuk watak dan
kepribadian yang lebih baik.
Bibliography
Ali, Muhammad. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia Dan Sastra (BASASTRA) Di
Sekolah Dasar. PERNIK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 3544.
Desriant, Dewi Immaniar, Rahardja, Untung, & Mulyani, Reni. (2012). Audio Visual As
One Of The Teaching Resources On Ilearning. Creative Communication and
Innovative Technology Journal, 5(2), 124144.
Ghufron, Anik. (2017). Pengembangan pembelajaran berbasis nilai-nilai budaya
yogyakarta di Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidikan, (2), 81677.
Grinitha, Virry. (2015). Nilai-Nilai Moral dalam Novel Habiburrahman El Shirazy
(Tinjauan Struktural Genetik). BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra,
14(2), 202217.
Herawan, Kadek Dedy, & Sudarsana, I. Ketut. (2017). Relevansi Nilai Pendidikan Karakter
Dalam Geguritan Suddhamala Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Indonesia.
Jurnal Penjaminan Mutu, 3(2), 223236.
Kurniawan, Machful Indra. (2013). Integrasi Pendidikan Karakter Ke Dalam Pembelajaran
Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sekolah
Dasar (JP2SD), 1(1), 3745.
Lubis, Maulana Arafat. (2020). Pembelajaran Tematik SD/MI. Jakarta: Prenada Media.
Payuyasa, I. Nyoman, & Primayana, Kadek Hengki. (2020). Meningkatkan Mutu
Pendidikan Karakter Melalui Film “Sokola Rimba.” Jurnal Penjaminan Mutu, 6(2),
189200.
Pradana, Pascalian Hadi. (2016). Penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran
matematika. FKIP E-PROCEEDING, 92100.
Vol. 1, No. 2, Juli 2020
p-ISSN 2798-4125; e-ISSN 2798-4311
64 glosains.greenpublisher.id
Pusvita, Winda Dewi. (2017). Character Education Values In’ayah’novel By Andrea Hirata
(Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Novel’ayah’karya Andrea Hirata). LEKSEMA:
Jurnal Bahasa Dan Sastra, 2(1), 5163.
Rahmawati, Destiana. (2018). Millennials and I-Generation Life. Yogyakarta: LAKSANA.
Rosyad, Ali Miftakhu. (2019). The Implementasi Nilai-Nilai Multikulturalisme Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (The Implementation Of Multiculturalism
Values Through Learning Of Islamic Religion Education). Risâlah, Jurnal
Pendidikan Dan Studi Islam, 5(1, March), 118.
Widiasworo, Erwin. (2018). Cerdas pengelolaan kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Widodo, Hendro. (2019). Penguatan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah macanan
sleman Yogyakarta. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,
22(1), 4051.
Wijoyo, Hadion, & Nyanasuryanadi, Partono. (2020). Analisis Efektifitas Penerapan
Kurikulum Pendidikan Sekolah Minggu Buddha Di Masa Pandemi COVID-19.
JP3M: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2),
166174.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License.