Vol. 1, No. 1, Januari 2020
p-ISSN 2798-4125; e-ISSN 2798-4311
5 glosains.greenpublisher.id
(Becherer et al., 2008) mengemukakan orientasi pasar digambarkan sebagai
budaya dimana organisasi termotivasi menciptakan nilai unggul bagi pelanggan dan
perusahaan, yang memfokuskan pada kebutuhan pelanggan dan kemampuan jangka
panjang. Selanjutnya dimensi orientasi pasar dalam penelitian ini adalah: orientasi
pelanggan, penciptaan nilai unggul, perumusan strategi pasar, desain sistem informasi
pasar dan program pemasaran.
3. Daya saing (competitiveness)
Daya saing merupakan kemampuan perusahaan untuk melakukan aktivitas yang
dibutuhkan pada tingkat biaya yang lebih rendah dibanding pesaing, atau mengerjakan
aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda yang mampu menciptakan nilai bagi
pelanggan. Daya saing dapat dilihat dari beberapa perspektif diantaranya perspektif
strategik operasional dan perspektif kompetensi, prespektif strategik operasional
mendefinisikan daya saing merupakan kombinasi aset dan proses dimana aset/sumber daya
yang dipunyai ditransformasikan (sebagai infrastruktur) untuk mencapai keuntungan
ekonomi, sedangkan persfektif kompetensi (competency) menekankan peran faktor internal
perusahaan seperti strategi, struktur, kompetensi, kemampuan berinovasi dan sumber daya
lain diimplementasikan untuk menghasilkan daya saing.
Porter menganalisis klaster industri menyangkut daya saing suatu perusahaan
tergantung pada kinerja perusahaan lain baik lokal atau regional melalui model berlian
dengan menganalisis enam faktor penentu pola persaingan industri antara lain: terkait
sumber daya manusia, fisik, modal dan infrastruktur; terkait inovasi produk dan layanan
sesuai dengan tuntutan konsumen/ industri, terkait dukungan penyediaan masukan dan jasa
untuk inovasi dan komersialisasi; strategi kewirausahaan, struktur dan persaingan dalam
menghadapi persaingan untuk meningkatkan daya saing; peran pemerintah dan intervensi
perusahaan dalam kebijakan faktor produksi, kondisi permintaan dan pola persaingan lokal
dan nasional; memperhatikan peristiwa yang berada di luar kendali perusahaan yang
mempengaruhi posisi kompetitif.
Porter juga menganalisis daya tarik industri yang dipengaruhi oleh lima kekuatan
persaingan, yakni: pesaing, pendatang baru, produk substitusi, permintaan dan pemasok,
yang saling berinteraksi sehingga mamapu menghasilkan daya ungkit perusahaan untuk
meningkatkan profit dalam industrinya. Profit perusahaan juga dipengaruhi oleh posisi
spesifik dalam lingkungan industrinya yang mengacu pada pilihan adopsi strategi generik
Porter yakni:
a) Cost leadership, perusahaan berfokus pada kepemimpinan harga dengan
menawarkan produk yang sama pada harga yang lebih rendah dari pesaingnya.
b) Diferentiation, ketika perusahaan menawarkan produk yang berbeda (lebih
bermutu dan berfungsi lebih) pada harga lebih tinggi tetapi berkecukupan untuk
menutup biaya yang menghasilkan diferensiasi. Fokus utama strategi diferensiasi
adalah membedakan produk dari unit bisnis dengan cara menciptakan sesuatu yang
unik bagi pelanggan (customer).
c) Focust, perusahaan fokus pada segmen pasar yang terbatas dan fokus pada biaya
untuk mengejar cost leadership serta fokus pada diferensiasi jika bertindak
berdasarkan strategi diferensiasi.
Selanjutnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi daya saing antara lain:
Physical Resources (teknologi, peralatan ICT, dan investasi), Administrative Routine
(pengambilan keputusan, sharing pengetahuan dan perencanaan secara formal), Innovation
(produk, teknologi dan pemasaran, serta riset dan pengembangan), Demand Condition
(produk yang unik, ukuran dan cakupan pasar, permintaan yang akan datang), Supply
Condition (persaingan dalam industri dan peningkatan target market), Human Resources